Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang melanda Jakarta pada Senin 10 Februari 2015 lalu telah membuat sejumlah ruas jalan terendam air. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan titik masalah tersebut terletak pada matinya sejumlah pompa.
"Kita sedang pikirkan memang yang namanya Jakarta rohnya, nyawanya di pompa karena kita sudah di bawah lebih rendah daripada air," ujar Ahok saat meninjau perbaikan tanggul Kali Sunter, Jakarta Utara, Kamis (12/2/2015).
Beberapa pompa mati, lanjut Ahok, karena aliran listrik pompa dimatikan oleh pihak PLN. Saat ini dia sangat mendesak PLN tidak lagi mematikan aliran listrik ke pompa-pompa khususnya di Waduk Pluit. Sebab, keberadaan genset juga dinilai tidak berdampak banyak.
"Kita harus pikirkan bagaimana, genset sudah lah genset. Kalau PLN soal gardu dia mesti tarik listrik. Nggak ada alasan lagi bilang matikan, kita bisa berantem," jelas dia.
Menurut Ahok, tidak semestinya PLN memutus aliran listrik ke pompa karena genangan air belum tinggi. Justru kalau listrik tidak mengalir, pompa tidak bisa bekerja dengan baik.
"Menurut kami kalau gardu belum kerendam itu belum perlu dimatiin. Tapi sama PLN dimatiin. Makanya saya tanya Kampung Pulo, nggak dimatiin, alasannya Kampung Pulo sudah tinggi. Apa yang tinggi, rumah sudah kelelep," ucap Ahok.
Ahok sebelumnya meminta PLN agar status Waduk Pluit dan kawasan Istana dijadikan objek vital aliran listrik. Sebab, aliran listrik di Waduk Pluit saat Senin 10 Februari 2015 sempat dipadamkan sementara lantaran adanya korsleting listrik di kawasan itu.
Korsleting listrik itu bisa membahayakan jiwa warga. Karena itulah PLN memutus aliran listrik di wilayah itu. Namun akibatnya, 7 dari 9 pompa yang berfungsi untuk membuang air ke laut tak dapat beroperasi.
"Saya sudah ngomong sama Direksi PLN, tolong deh Waduk Pluit harus diberlakukan sama vital seperti Istana. Istana pernah mati lampu nggak? Nggak kan, kalau ada gardu satu rusak sambung pakai kabel yang lain. Harusnya Waduk Pluit juga seperti itu," tandas Ahok. (Ali/Yus)
Ahok: Gardu Belum Terendam, Listrik Tak Perlu Dimatikan
Ahok menyatakan nyawa Jakarta terletak pada pompa.
diperbarui 12 Feb 2015, 10:46 WIBDiterbitkan 12 Feb 2015, 10:46 WIB
Pada tahun 2009, Basuki mencalonkan diri dan terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bangka Belitung mewakili Partai Golkar. Ia sukses meraup 119.232 suara dan duduk di Komisi II. (Dok.Liputan6.com)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kenakalan Gus Miek saat Mondok di Pesantren Lirboyo, Mata Batin KH Makhrus Ali
Hasil Hitung Cepat Internal, Paslon Edo-Farida Unggul di Pilwalkot Cirebon
Bawaslu Temukan Ratusan Kasus Dugaan Politik Uang Selama Pilkada 2024
Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 60.883 Ekor Benih Lobster Setara Rp9,1 Miliar di Lampung
Mini Moon Asteroid 2024 PT5 Tinggalkan Bumi, Akan Kembali Tahun Depan
Jarang Diketahui, Mbah Moen Ungkap Karomah Dahsyat Syaikh Abdul Qadir al-Jilani
Quick Count Pilkada Garut, Anak Kapolda Metro Jaya Menang Telak
KPU RI: Penghitungan Suara Resmi Pilkada Dilakukan Berjenjang, Ini Jadwalnya
Link Live Streaming Liga Champions, Kamis 28 November 2024 di SCTV dan Vidio: Ada Aston Villa vs Juventus
3 Rekrutan Wajib Ruben Amorim untuk Dongkrak Performa Manchester United
Gereja Blenduk, Bangunan Bersejarah Paling Ikonis di Semarang
Paslon ARUS Unggul Versi Exit Poll di Pilkada 2024 Papua Barat Daya