Gubernur Maluku: Bentrok Warga 90% Gara-gara Mabuk

Gubernur Maluku Said Assegaf mengatakan, bentrok antarwarga memang masih terjadi di Maluku.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 20 Feb 2015, 11:17 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2015, 11:17 WIB
Agung Laksono, Fadel Muhammad ( kiri), dan Gubernur Maluku Karel A. Ralahalu (kanan) usai rapat koordinasi, membahas persiapan Sail Banda yang akan dilaksanakan Agustus 2010. (Antara)

Liputan6.com, Ambon Konflik horisontal kembali terjadi di Maluku. Bentrok warga antara Desa Hila dan Dusun Waitomu berujung pembakaran 8 rumah warga. Petugas kepolisian dan TNI sudah bersiaga mengantisipasi bentrok susulan.

Gubernur Maluku Said Assegaf mengatakan, bentrok antarwarga memang masih terjadi di Maluku. Biasanya, bentrokan diawali dengan adanya minuman keras.

"Di sini 90 persen tindak kejahatan karena pengaruh minuman keras. Saya cek kalau ada keributan, tawuran antarkampung karena mabuk, minum akhirnya ribut," kata Said ditemui di Rumah Dinas Gubernur Maluku, Ambon, Jumat (20/2/2015).

Said mengaku bingung dengan kondisi ini. Padahal, secara keseluruhan Maluku terbilang kota paling aman di Indonesia. Dia tidak ingin Maluku tercemar hanya karena masalah minuman keras.

"Coba saja kalau Anda jalan tengah malam di jalanan pakai kalung emas nggak ada itu yang namanya jambret, nodong. Di Maluku ini sebenarnya daerah paling aman, angka kriminalitasnya rendah," ungkap Said.

Untuk menanggulangi masalah ini, politisi Partai Golkar ini ingin DPRD segera membuat peraturan daerah terkait pengendalian dan pembatasan peredaran minuman beralkohol di Maluku.

"Maka itu saya minta DPRD untuk cepat membuat Perda pembatasan minuman beralkohol. Kalau tidak cepat saya minta Bupati buat Peraturan Desa. Karena ini jadi penyakit di kampung-kampung," tandas dia. (Tya/Sss)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya