Ahok: Tinggal di Rusun, Jangan Intip Istri Tetangga

"Yang ngomong bukan saya, Nabi Musa. Nggak boleh intip-intip. Karena katanya rumput tetangga lebih baik," kata Ahok.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 24 Feb 2015, 13:57 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2015, 13:57 WIB
Ahok Resmikan Rusunawa Sekelas Apartemen Singapura di Tambora
Rusunawa andalan Ahok ini terletak di Jalan Angke Jaya, Tambora, Jakarta Barat. (Ahmad Romadoni/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta terus membangun rusunawa bagi warga Jakarta yang kurang mampu. Salah satunya, Rusunawa Tambora yang baru saja diresmikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Di Rusunawa Tambora terdapat 549 unit yang bisa dihuni warga. Tentu kondisi ini bisa menimbulkan beberapa masalah sosial yang harus antisipasi.

Basuki yang karib disapa Ahok itu pun berpesan kepada seluruh warga yang tinggal di rusunawa untuk saling menjaga kerukunan dan saling menjaga layaknya saudara sendiri agar tak terjadi konflik. Tak hanya di Tambora, tetapi juga di rusun lainnya.

"Pesan saya, harus seperti saudara, jangan ganggu istri tetangga," ujar Ahok di Tambora, Jakarta, Selasa (24/2/2015).

"Yang ngomong bukan saya, Nabi Musa. Nggak boleh intip-intip. Karena katanya rumput tetangga lebih baik," sambung Ahok.

Ahok mengatakan rusunawa ini mirip dengan orangtua zaman dulu yang membangun rumah besar untuk ditinggali seluruh anggota keluarga itu. Sebab itu, banyaknya orang yang tinggal di satu area diakuinya memang bisa menimbulkan masalah sosial tersendiri.

"Harus hati-hati jangan ada masalah. Saling menolong, saya doakan suatu saat bapak ibu bisa beli rumah di Menteng, pantai Mutiara. Ini sementara saja nolong bapak ibu sehingga bisa cari uang lebih baik," tandas Ahok.

Sebelumnya, Ahok meresmikan Rumah Susun Sewa (rusunawa) Tambora di Jakarta Barat. Dia mengklaim, kualitas Rusunawa Tambora sekelas apartemen di Singapura.

Rusunawa andalan Ahok ini terletak di Jalan Angke Jaya, Tambora, Jakarta Barat. Dibangun di atas lahan seluas 21.734 meter persegi, rusun ini terdiri atas 16 lantai. Memiliki 3 tower yang luas masing-masing mencapai 30 meter persegi dengan total 549 unit.

"Rusun ini sekelas apartemen di Singapura. Makanya kalau kita tidak buat ketat, orang sewa Rp 2,5 juta per bulan juga masih banyak yang mau," ujar Ahok.

Rusun ini sudah diisi sebanyak 477 unit oleh penghuni lama. Sedangkan, 72 unit disi oleh warga yang terkena dampak program relokasi. Setiap bulannya, warga dikenakan retribusi Rp 458 ribu. Rusun ini juga dilengkapi dengan lift. (Tya/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya