Golkar Kubu Agung: Tak Ada 'Sapu Bersih' Loyalis Ical

Perebutan kepemimpinan Partai Golkar antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Bakrie bak pertandingan sepak bola.

oleh Audrey Santoso diperbarui 12 Mar 2015, 17:34 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2015, 17:34 WIB
Suasana Pembukaan Munas Golkar IX di Ancol
Priyo Budi Santoso, Agung Laksono dan Agus Gumiwang mengangkat tangan saat Munas ke-IX Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (6/12/2014). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agus Gumiwang Kartasasmita mengibaratkan perebutan kursi kepemimpinan Partai Golkar bak pertandingan sepak bola. Dia menilai, kompetisi antara kubu Agung Laksono dan Aburizal Rizal atau Ical dimenangkan Agung dengan skor 2-0.

"Kalau memakai analogi skor bola, kubu Pak Agung dengan Bang Ical 2-0," kata Agus di kediaman Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Jalan Widya Chandra IV Kawasan SCBD, Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Menurut dia, poin tersebut didapat dari hasil keputusan Mahkamah Partai Golkar. Dalam keputusan itu, ia menilai kubu Agung berhak mendapatkan legalitas kepengurusan partai.

"Tidak ada satu pun hakim di Mahkamah Partai yang mengatakan Munas Bali sah. Dan tidak ada satu pun hakim Mahkamah Partai yang mengatakan Munas Ancol tidak sah," tegas Agus.

Dengan dikeluarkannya surat dari Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly yang menyatakan keabsahan kubunya, Agus mengutarakan saat ini yang menjadi pokok pikiran pihaknya ialah mendukung jalannya pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Dari awal kami yang tergabung dalam Munas Jakarta mempunyai visi politik yang sama dengan Pemerintah," ujar pria berusia 46 tahun itu.

Jika kader dari kubu Ical hendak merapat kepada kubu Agung, ia menyatakan pihaknya akan menerima dengan tangan terbuka menyambut kehadiran mereka.

"Kita tidak ada semangat sapu bersih. Kita sifatnya konsolidasi. Rekan-rekan yang kinerjanya bagus di DPR akan tetap diakomodir untuk duduk di kursi-kursi pemerintahan," tukas Agus. (Ali/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya