Liputan6.com, Jakarta Penyidik Subdit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya kesulitan memanggil seluruh saksi atas kasus dugaan korupsi pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS), di sejumlah sekolah dalam APBD Perubahan tahun 2014. Sebab, total saksi yang akan dimintai keterangannya terkait kasus tersebut berjumlah 130 orang.
"Kami memiliki kendala memeriksa saksi-saksi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Martinus Sitompul di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Ia mengatakan dari 130 saksi yang rencananya bakal dipanggil, penyidik baru mengirimkan panggilan kepada 35 saksi. Sementara hingga saat ini, Martinus mengungkapkan, baru 21 saksi yang bersedia memenuhi panggilan.
Menurutnya, situasi itu menyebabkan penyidik kesulitan untuk mengkonfrontir keterangan saksi yang satu dengan yang lainnya. Tak hanya itu, penyidik juga kesulitan meminta sejumlah dokumen terkait proses pengadaan UPS dari para saksi.
"Kendalanya saksi-saksi yang tidak hadir ini menjadi kendala, karena keterangan-keterangan saksi ini kita bisa tahu dokumen itu dimana, aliran dana dari mana, siapa saja mereka yang berkonspirasi," ucap Martinus.
Kasus UPS menjadi sorotan sejak Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menuding pengadaannya dalam APBD DKI Jakarta sebagai 'dana siluman'. Dia curiga, ada penggelembungan dana dan rekayasa anggaran.
Dalam APBD 2015 menyebut pengadaan UPS untuk sekolah-sekolah mencapai miliaran rupiah. Padahal harga yang diungkapkan oleh Gubernur Ahok tidak mencapai angka Rp 200 juta. (Fiq/Riz)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
Usut Dugaan Korupsi UPS, Polisi Kesulitan Panggil Saksi
Dari 130 saksi yang rencananya bakal dipanggil, penyidik baru mengirimkan panggilan kepada 35 saksi. Sementara baru 21 saksi yang bersedia.
diperbarui 12 Mar 2015, 22:55 WIBDiterbitkan 12 Mar 2015, 22:55 WIB
Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan kepada 7 saksi terkait kasus dugaan korupsi pengadaan UPS pada APBD 2014 DKI Jakarta, Senin (9/3/2015). Tampak salah satu saksi berjalan keluar usai menjalani pemeriksaan (Liputan6.com/Yoppy Renato)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Profil AKBP Malvino, Penyidik Berprestasi yang Dipecat gara-gara Peras Penonton DWP 2024
Melongok Tren Fesyen Tas Bertema Makanan yang Digilai Selebritas Dunia
Gelung Ciwidey, Tatanan Rambut Khas Sunda Berbentuk Huruf Arab
Bagaimana jika Puasa Daud Bareng dengan Senin Kamis? Simak Penjelasan UAH, Biar Tidak Salah!
Komisi VIII: Biaya Haji Bisa Dirasionalisasi di Bawah Rp90 Juta
Curhat Perempuan Enggan Menikah karena Trauma KDRT Orangtuanya, Begini Reaksi Mamah Dedeh
Astronom Temukan Bintik Hitam Raksasa di Matahari
Mengungkap Nilai Historis dan Spiritual di Alas Ketonggo Ngawi
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 3 Januari 2025
PKS dan Demokrat Apresiasi Putusan MK Hapus Presidential Threshold
Lebih dari Sekadar Pengasuh, Ini Peran Babu dalam Kehidupan Keluarga Kolonial
Bolehkah Puasa Rajab Hanya Jumat Saja? Ini Hukumnya Kata UAS dan UAH