Diduga Gabung ISIS, 6 Alumni Unissula Ternyata Ada di Bogor

Keenam alumni Unissula Semarang itu pun membuat klarifikasi terhadap kabar mereka diduga bergabung dengan ISIS.

oleh Edhie Prayitno IgeBima Firmansyah diperbarui 19 Mar 2015, 19:43 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2015, 19:43 WIB
Alumni Unissula Semarang
Keenam alumni Unissula Semarang yang sempat diduga bergabung ISIS. (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bogor - Adanya kabar 6 alumni Magister Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah dicurigai bergabung dengan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) di Suriah, ternyata tidak benar. Ternyata, keenam orang tersebut ada di Bogor, Jawa Barat.

Keenam alumni Unissula tersebut bernama Yono (25), Dian Saputra (25), Muh Acun Wardoyo (26), Anwar Hadipopo (36), Endi (35), dan Muhammad Zulkifli justru sedang mengikuti pelatihan pertanian di Pusat Pelatihan Pertanian Bina Insan Mandiri, milik Jimmy Hantu. Pusat pelatihan ini berlokasi di Kampung Nyalindung Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Salah satu alumni yang dikabarkan hilang, Yono pun meluruskan terkait berita yang selama ini beredar di media massa. Menurut dia, berita dugaan mereka bergabung dengan ISIS itu tidak benar.

"Saya ingin klarifikasi berita yang beredar bahwa itu semua tidak benar. Kita sedang ada di Bogor ikut pelatihan pertanian, perikanan dan peternakan," ujar Yono di padepokan Jimmy Hantu, Bogor, Kamis (19/3/2015).

Rencananya, lanjut Yono, setelah mengikuti pelatihan di Bogor, mereka akan diberangkatkan ke Korea Selatan (Korsel) untuk kembali mengikuti pelatihan pertanian pada pertengahan April 2015. Rencana keberangkatan mereka ke Korea Selatan dalam program 'Korea 4H Assosiation' yang bergerak di bidang pertanian, perikanan dan peternakan.

"Jadi sebelum ke Korea Selatan kami ikut pelatihan dulu di Bogor ini selama 5 bulan. Setelah itu baru kita akan diberangkatkan ke Korsel. Di sini juga saya bergabung dengan 18 peserta lainnya," papar dia.

Pelatihan Sejak November 2014

Yono menambahkan, ia bersama peserta lain sudah ada di pesat pelatihan pertanian ini sejak November 2014 atau sekitar 4 setengah bulan.

"Kita di sini mau mengembangkan pertanian di bapak Jimmy Hantu. Sehari-hari ya nanam sawi, jagung, padi, dan berternak serta belajar tentang perikanan. Jadi bukan mau gabung dengan ISIS seperti yang ramai diberitakan," tukas Yono.

Sementara itu pemilik Pusat Pelatihan Pertanian Bina Insan Mandiri, Jimmy Hantu membenarkan, keberadaan 6 alumni Unissula ini adalah untuk belajar pertanian, perikanan dan peternakan. "Jadi kita mengajarkan 3 hal tersebut ditambah pandai memasarkannya juga."

Jimmy melanjutkan, keberadaan peserta yang ikut pelatihan di tempatnya bervariasi, ada yang 2 bulan, 4 bulan hingga 5 bulan. "Dan pesertanya bukan dari Unissula saja, dari mana pun saya tampung di sini, gratis," ungkap Jimmy.

Dari dokumen-dokumen yang diterima dari para peserta pelatihan ini, Jimmy memastikan mereka akan diberangkatkan ke Korea Selatan.

"Jelas kok dokumennya yang dikasih ke saya itu mereka ikut program pertanian di Korea Selatan. Bukan ke Suriah apalagi gabung ISIS. Itu tidak benar," pungkas Jimmy Hantu.

Selanjutnya: Bantahan Rektorat Unissula Semarang

Bantahan Rektorat Unissula Semarang

Bantahan Rektorat Unissula Semarang

Dugaan ada 6 alumni Magister Agama Islam Unissula Semarang bertolak ke Suriah, dibantah langsung pihak rektorat Unissula. Jangankan bergabung dengan ISIS, ke Suriah saja mereka tak memiliki rencana.

Menurut Wakil Rektor Unissula Semarang Sarjuni, memang ada 6 alumni yang rencananya berangkat ke Korea, namun tidak ke Suriah.

"Mereka adalah lulusan program Strata-2. Mereka ini berasal dari Sulawesi Tenggara, seperti yang disampaikan polisi," ucap Sarjuni di Semarang, Kamis 19 Maret 2015.

6 Alumnus Unissula yang diduga berangkat ke Suriah tersebut masing-masing Endy, Yono, Anwar Gadi Papo, M Zulkifli, Dian Saputra, dan M Acun Wardoyo. Keenamnya merupakan bagian dari 24 orang anggota program Cerdas Sultraku yang akan berangkat ke Korea Selatan untuk mengikuti program 'Korean Inbound 4H Experience Program'.

"Selama di Korea, mereka berada di bawah pengawasan Profesor Laode Kamaluddin (mantan Rektor Unissula)," ujar Sarjuni.

(Keenam alumni Unissula Semarang yang sempat diduga bergabung ISIS memperlihatkan dokumen program pelatihan pertanian ke Korsel . Foto: Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Asal Sulawesi Tenggara

Meski polisi mencurigai bahwa keberangkatan ke Korea Selatan hanya sebagai batu loncatan, yang pasti 6 mahasiswa asal Sulawesi Tenggara tersebut saat ini masih berada di Bogor untuk melakukan pelatihan guna mengikuti kegiatan di Korea Selatan itu.

"Mereka membuat paspor di Semarang dengan surat kuasa," beber Sarjuni.

Untuk memastikan 6 alumninya baik-baik saja dan berada dalam koridor program, petugas dari Polsek Genuk Semarang juga menghubungi mereka secara langsung.

"Sudah disampaikan, bahkan Kapolsek Genuk sudah menghubungi langsung salah satu dari 6 orang yang saat ini berada di Bogor itu," jelas Sarjuni.

Sebelumnya, tersiar kabar dari Kapolda Jateng Irjen Pol Noerali dan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono bahwa ada 6 alumnus Unissula Semarang, diduga bertolak ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.

"Mereka ini alumni, dari Magister Agama Islam," ucap Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Djihartono.

Selain itu, menurut dia, keenam orang tersebut bukan berasal dari Kota Semarang. Mereka berasal dari sejumlah daerah di Sulawesi Tenggara. Dari penelusuran awal, kata dia, 6 Alumni tersebut berangkat bersama-sama dengan tujuan awal ke Korea Selatan.

"Tapi mereka diduga berbelok ke Suriah, kaitannya dengan ISIS masih didalami," urai Djihartono.

Sementara Kapolda Jateng Irjen Pol Noerali menyebutkan, ada seorang wanita ahli kimia yang masih ditelusuri keberadaannya karena dikabarkan bertolak ke Suriah. (Ans/Mvi)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya