2 Intel Ditemukan Tewas, Kadispenad Serukan Aparat Waspada

Sertu Andri dan Serda Hendri ditemukan terbujur kaku dengan posisi terlungkup.

oleh Audrey Santoso diperbarui 25 Mar 2015, 02:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2015, 02:00 WIB
jenazah
Ilustrasi jenazah (capitalismisfreedom.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigadir Jenderal TNI Wuryanto berharap prajurit TNI yang bertugas di Aceh Utara bersikap lebih hati-hati dan meningkatkan kegiatan yang sifatnya pembinaan kepada masyarakat sipil.

Wuryanto meminta para prajurit turut mengajak masyarakat dalam memantau situasi sosial di sekitarnya. Imbauan ini diungkapkan setelah ditemukannya dua jenazah anggota intel Komando Distrik Militer 0103 Aceh Utara oleh Polres Lhokseumawe pukul 08.30 pagi tadi, Selasa (24/3/2015).

"TNI AD menekankan kepada seluruh prajurit untuk lebih waspada, hati-hati dan meningkatkan kegiatan pembinaan masyarakat dan melibatkan masyarakat saat memantau wilayah," tutur Wuryanto dalam pesan tertulisnya, Selasa (24/3/2015).

Sertu Andri dan Serda Hendri ditemukan terbujur kaku dengan posisi terlungkup. Kondisi kedua jenazah tersebut terikat kain merah dan setengah telanjang, hanya menggunakan celana dalam.

Di sekitar lokasi eksekusi, petugas menemukan 15 butir selongsong peluru yang terdiri dari 12 butir selongsong AK 47 dan 3 butir selongsong M-16. Diduga, keduanya diculik oleh kelompok radikal bersenjata. Namun, untuk mengetahui penyebab pasti kematian kedua prajurit TNI itu, jenazah kini sedang diotopsi di RSUD Kesrem, Lhokseumawe, Aceh.

Sebelumnya, kedua korban dinyatakan hilang di Desa Alumbang, Kecamatan Nisam, Aceh Utara, Senin 23 Maret 2015. Mereka tak kunjung kembali usai menjalankan tugas pemantauan tertutup di wilayah Aceh Utara. (Riz)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya