Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak memungkiri pernyataan ICW tentang adanya dugaan kerja sama antara eksekutif dan legislatif dalam memainkan anggaran. Dia sudah kecolongan mafia anggaran sejak lama.
"Dari dulu juga kecolongan, tapi saya sama Pak Jokowi waktu itu diem-diem dulu nih. Karena kita nggak ada presiden, nggak ada Kapolri dan nggak ada Kejagung," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (27/3/2015).
Ahok menduga ada pihak-pihak tertentu di eksekutif maupun legislatif yang 'bermain' anggaran. Mereka inilah yang bekerja sama memainkan anggaran. Tapi tidak untuk tahun ini, karena Ahok sudah menyisir seluruh anggaran.
"Sekarang sudah baik, legislatif tidak bisa masukin lagi. Kita langsung sisir dengan Mendagri yang eksekutif. Nah itu nanti namanya mark up," jelas dia.
Menurut Ahok, banyak kegiatan yang bisa dimainkan pihak yang tidak bertanggung jawab. Misalnya merehabilitasi sekolah dengan memainkan waktu pengerjaan atau menambah pekerja. Belum lagi lapangan olahraga. Dalam spesifikasi, lapangan tampak sangat mahal, tapi nyatanya biasa-biasa saja.
Karena itu, Ahok sengaja menunggu sampai Jokowi menjabat sebagai presiden. Dengan begitu tidak ada lagi pembiaran kasus ataupun salah tangkap. Setelah Jokowi menjadi presiden, maka saatnya bertindak.
"Kamu bisa bayangkan nggak, nggak ada presiden, terus kabareskrimnya nggak jujur, mengerikan kan? Kita yang ditangkap, bukan orangnya (yang bersalah). Nah kalau sekarang kan jelas, kalau mau nangkapin," tandas Ahok. (Rmn/Sss)
Ahok: Dari Dulu Kecolongan Mafia Anggaran
Menurut Ahok, banyak kegiatan yang bisa 'dimainkan' pihak yang tidak bertanggung jawab.
Diperbarui 27 Mar 2015, 16:36 WIBDiterbitkan 27 Mar 2015, 16:36 WIB
Pada tahun 2009, Basuki mencalonkan diri dan terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bangka Belitung mewakili Partai Golkar. Ia sukses meraup 119.232 suara dan duduk di Komisi II. (Dok.Liputan6.com)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Wamenlu RI: G20 Harus Jadi Katalis Perubahan, Bukan Sekadar Forum Diskusi
KAI Prediksi Puncak Keberangkatan Penumpang Mudik Lebaran 2025 pada Akhir Maret
OJK Bidik Keuangan Syariah Bisa Digunakan Semua Kelompok Masyarakat
Detik-Detik Mobil Terseret Banjir di Bandar Lampung, Satu Orang Tewas
Ketum PAN Zulhas soal #KaburAjaDulu: Bentuk Kecintaan kepada Negerinya
Cara IPA Ajak Mahasiswa Pahami Industri Migas di Transisi Energi
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Jakarta Popsivo Polwan Juara Putaran Kedua Usai Hajar Yogya Falcons
Awali Retret Hari Ketiga, Seluruh Kepala Daerah Khidmat Jalani Ibadah
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Capai 700 Meter
Menkum: Keputusan Pemberian Amnesti 7 KKB di Tangan Presiden
7 Sebab Kamu Merasa Sedih Tanpa Alasan serta Tips Mengatasinya
Apakah Makan Ubi Rebus Bikin Kurus? Ini Faktanya