Megawati: Waspadai Kepentingan 'Penumpang Gelap' Kekuasaan

Megawati Soekarnoputri mengingatkan Jokowi untuk mewaspadai gerakan tim sukses yang menjadi penumpang gelap di dalam kekuasaan.

oleh Dewi DiviantaPutu Merta Surya Putra diperbarui 09 Apr 2015, 12:20 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2015, 12:20 WIB
Megawati
Megawati Soekarnoputri diapit Jokowi dan Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

Liputan6.com, Jakarta - PDIP telah mengantarkan Jokowi menjadi Presiden ke-7 RI. Selain PDIP, banyak juga kelompok relawan yang merasa berjasa memenangkan Jokowi sebagai presiden.

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri pun mengingatkan Jokowi dan seluruh kadernya yang duduk di pemerintahan untuk mewaspadai gerakan tim sukses yang menjadi penumpang gelap di dalam kekuasaan.

"Pemilu secara langsung membawa konsekuensi pengerahan tim kampanye, relawan, dan berbagai kelompok kepentingan, dengan mobilisasi sumber daya. Kesemuanya wajar ketika diabdikan untuk pemimpin terbaik bangsa,"  ujar Megawati dalam Pidato politiknya di Kongres ke IV, Bali, Kamis (9/4/2015).

"Namun praktik yang berlawanan kerap terjadi. Mobilisasi kekuatan tim kampanye sangatlah rentan ditumpangi kepentingan. Kepentingan yang menjadi penumpang gelap untuk menguasai sumber daya alam bangsa," imbuh Megawati.

Kepentingan itu, jelas dia, merupakan sisi gelap kekuasaan yang memang telah dibutakan. "Kepentingan yang semula hadir dalam wajah kerakyatan, mendadak menjadi hasrat kekuasaan. Inilah sisi gelap kekuasaan saudara-saudara," tutur Megawati.

Dia pun mengimbau agar pemerintahan Jokowi-JK benar-benar tangguh dalam melakukan negosiasi kontrak migas dan tambang yang sebentar lagi banyak berakhir.

"Kini saatnya, dengan kepemimpinan nasional yang baru, Kontrak Merah Putih ditegakkan. Demikian pula, Badan Usaha Milik Negara harus diperkuat, dan menjadi pilihan utama kebijakan politik ekonomi berdikari," tegas Megawati. (Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya