Liputan6.com, Jakarta - Ada pemandangan berbeda dari hari-hari biasa di SMA Negeri 78 Kemanggisan, Jakarta, Minggu 12 April malam masih ada kegiatan. Maklum saja, pagi ini bersama seluruh SMA sederajat di Indonesia, sekolah ini akan melaksanakan Ujian Nasional (UN). Bedanya SMAN 78 Jakarta ini akan melaksanakan UN berbasis komputer.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (13/4/2015), selain mensterilkan sekolah dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan, panitia juga memastikan laboratorium komputer siap dan andal untuk melaksanan ujian pagi ini, baik dari sisi jumlah maupun jaringan internet.
Baca Juga
Meski perangkat komputer sudah dipersiapkan dan jaminan diberikan pihak sekolah, kekhawatiran tetap ada di kalangan orangtua siswa. Iin salah satu orangtua siswa mengaku khawatir dengan pelaksanaan UN berbasis komputer yang pertama. Namun pihaknya yakin, jajaran guru dan panitia ujian pasti sudah menyiapkan dengan matang.
Advertisement
"Kekhawatiran ya pasti ada. Cuma, semua kan sudah ada planning. Jadi kalau terjadi sesuatu ya harus begini. Insya Allah guru-guru di sini sudah mempersiapkan," ujar Iin.
Pelaksanaan UN di SMAN 78 ini akan dilangsungkan dalam 3 sesi. Masing-masing dimulai jam 07.30, 10.30, dan jam 12.00 WIB. 3 Petugas disiagakan, meliputi 2 orang pengawas ujian dan 1 teknisi untuk mengantisipasi kerusakan komputer. Sementara mata pelajaran yang akan diujikan hari ini adalah Bahasa Indonesia.
Persiapan serupa juga terlihat di SMK Negeri 26 Rawamangun, Jakarta. Sebanyak 4 ruang laboratorium masing-masing berisi 30 komputer telah disiapkan, termasuk 12 komputer cadangan. SMKN 26 Jakarta merupakan salah satu dari 26 sekolah tingkat SMA di Jakarta yang menggelar UN berbasis komputer.
Sebanyak 367 siswa akan mengikuti UN di sekolah ini dan dibagi ke dalam 3 sesi. 2 Pengawas akan berjaga di dalam ruang kelas dan 1 teknisi bersiaga di luar untuk mengantisipasi jika terjadi permasalahan komputer maupun jaringan. 4 UPS dan 1 genset juga sudah disiapkan untuk mengantisipasi jika terjadi pemadaman listrik.
Karena baru dilaksanakan pada tahun ini, petugas di lapangan mengaku masih menemui banyak kesulitan. Salah satunya, penundaan waktu mengunggah soal ujian dikarenakan paket data soal yang belum lengkap. (Nfs/Ado)