Mahasiswi Yogya Tewas Usai Melahirkan di Kamar Kos

Menurutnya korban tergolong pribadi yang pendiam dan jarang bergaul dengan penghuni kos lainnya

oleh Yanuar H diperbarui 30 Apr 2015, 18:24 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2015, 18:24 WIB
ilustrasi tewas
(Ilustrasi)

Liputan6.com, Yogyakarta - Seorang mahasiswi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Selvina Amelia Agustina, ditemukan tewas di kamarnya. Korban ditemukan tidak bernyawa di kamar kosnya Seturan, Depok, Sleman, bersama jenazah bayi yang diperkirakan baru dilahirkan korban.

Korban pun disebut sudah meninggal sejak tiga hari lalu. Menurut penghuni kos, Puri Kristi Susanti, korban dinilai termasuk pribadi yang tertutup. Bahkan beberapa penghuni kos pun tidak mengenal korban yang sudah tinggal tiga bulan

"Ya, sekitar 3 bulan di sini, orangnya tertutup, jarang bergaul. Ada yang nggak kenal," ujar Susanti di Yogyakarta, Kamis (30/4/2015).

Susanti menambahkan, korban diketahui meninggal dari penjaga setelah mencium bau busuk di sekitar kos. Sang penjaga itu pun menelusuri asal bau tak sedap itu.

Setelah mencari, sumber bau tersebut ternyata berasal dari jasad korban yang tewas bersama bayinya.

Menurut Susanti, sebelum ditemukan meninggal, korban tidak terlihat seperti orang hamil. "Belum pernah melihat, ada temannya datang. Biasa aja perutnya, nggak kayak orang hamil," ujarnya.

Kapolsek Depok Barat, Kompol Luthfi, mengatakan korban diduga meninggal karena pendarahan usai melahirkan. Jika melihat kondisi korban, diduga korban melahirkan sendiri tanpa bantuan orang lain.

"Kami menduga karena pendarahan saat melahirkan tanpa bantuan orang lain. Ada banyak darah di sekitar korban tergeletak," ujar Luthfi.

Cerita Penghuni Kos

Cerita Penghuni Kos

Usai mahasiswi UPN ditemukan tewas di kamar kos, peristiwa itu menyisakan cerita tersendiri bagi penghuni lainnya. Bahkan di antara mereka lebih memilih untuk pindah tempat kos.

Salah seorang penghuni kos, Susanti yang berada di kamar nomor 28 mengaku terganggu dengan bau busuk yang masih menyengat keluar dari kamar nomor 12 tersebut. Dia pun lebih memilih pindah kos.

"Saya memilih untuk pindah, daripada mengganggu konsentrasi belajar," Kata Susanti di Sleman, Yogyakarta, Kamis (30/4/2015).

Kendati sudah tinggal dua tahun di kos itu, Susanti mengaku tidak mengenal secara personal dengan korban. Menurutnya korban tergolong pribadi yang pendiam dan jarang bergaul dengan penghuni kos lainnya

Penjaga kos, Joko Purnomo, mengatakan ada 7 penghuni kos yang sudah pindah. Kosan yang dikelola, kata dia, termasuk tempat yang strategis lantaran berada di sekitar kampus UPN Veteran. Karena itu, kosannya menjadi incaran orang kendati mematok harga sewa sebesar Rp 450 ribu/bulan.

"Yang pasti ada 7 orang yang akan pindah, tetapi yang (menyusul) pindah banyak. Ada yang sudah mengungsi di kos sebelah mungkin karena takut," kata Joko.

Tidak hanya penghuni kos, dirinya pun mengaku takut pascaditemukan mayat mahasiswi itu. Sebab dia menjadi yang pertama menemukan kondisi mayat perempuan dengan bayinya itu. Apalagi ditambah masih tercium bau menyengat di sekitar kosnya.   

"Enggak bisa tidur karena masih terbayang. Apalagi baunya masih tercium. Padahal di dalam sudah dikasih serbuk kopi, tetapi baunya masih menyengat belum berani membersihkan sebelum polisi datang," tukas Joko. (Ali/Yus)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya