Liputan6.com, Jakarta - Salah satu Warga Negara Amerika Serikat (AS) menjadi terpidana mati kasus narkotika. Adalah Frank Armando, yang dijatuhi hukuman mati di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 4 Agustus 2010 lalu oleh Hakim Ketua Dehel Kasandan.
Jaksa Agung HM Prasetyo menyatakan, pihaknya akan terlebih dahulu mengecek sampai sejauh mana aspek-aspek hukum yang sudah diajukan Frank Armando, apakah sudah mengajukan grasi atau belum. Tentunya hal tersebut harus diperhatikan.
"Ya kita lihat dulu," kata Prasetyo, Jakarta, Selasa (5/5/2015).
Ia juga belum bisa memastikan apakah Frank Armando akan masuk eksekusi mati tahap 3.
Frank ditangkap polisi pada 2009 karena terlibat perdagangan sabu seberat 5,6 kilogram. Frank ditangkap bersama temannya Payman alias Azi Salah alias Sorena WN Iran di Apartemen Royal Park di Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Dia mengajukan grasi ke Presiden tahun 2011. Namun, permohonan grasinya ditolak. Saat ini Frank menjadi penghuni di LP Cipinang, Jakarta Timur.
"Kalau sudah turun putusannya ya kita pelajari apakah semua aspek hukumnya sudah terpenuhi atau belum," tutup Prasetyo. (Mut)
WN AS Terpidana Mati Kasus Narkoba Masuk Eksekusi Tahap 3?
WN AS Frank Armando dijatuhi hukuman mati di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 4 Agustus 2010 lalu oleh Hakim Ketua Dehel Kasandan.
diperbarui 05 Mei 2015, 12:41 WIBDiterbitkan 05 Mei 2015, 12:41 WIB
Jaksa Agung, Prasetyo menggelar konferensi pers di Kejaksaan Agung, Jakarta, (15/1/2015). (Liputan6.com/Faisal R Syam)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ada Acara Natal Nasional 2024, Begini Kemacetan Menuju Kawasan GBK
Pilih Ambil Pemain Manchester United Lainnya, Juventus Tolak Rashford
Kisah Habib Ingin Jajal Karomah Abah Guru Sekumpul, Hatinya Bergetar Dapati Fakta Ini
Cara Cek Twitter Wrapped 2024, Fitur Terbaru untuk Melihat Aktivitas Selama Setahun
2 Pemain Lokal Tergarang di Liga 1, Apakah OTW Diangkut Shin Tae-yong ke Timnas Indonesia?
Achmad Maulana dapat Julukan El Ngeyel Usai Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Ada Alasan Luar Biasa
Kisah Haru Hansamu Yama Bangkit dari Cedera, Nyaris Pensiun Dini Kini Jadi Andalan Persija Lagi
Bidik Piala Dunia 2026, Pengamat: Fans Timnas Indonesia Harus Dukung PSSI Sekalipun STY Diganti Asalkan..
15 Tempat Wisata Keluarga di Sentul yang Murah, Cocok untuk Liburan Hemat
Mahasiswa Asing di Amerika Diminta Kembali ke Kampus Sebelum Pelantikan Donald Trump, Kenapa?
Sambut Tahun Baru, Pemprov Jakarta Gelar Malam Muhasabah di Monas Pada 30 Desember
5 Kebiasaan yang Dapat Mencegah Kerutan pada Kulit Wajah Sejak Dini