Pemerintah Diminta Cekatan Sikapi Kecelakaan Dubes RI di Pakistan

Duta Besar RI di Islamabad Pakistan, Burhan Muhammad dan istrinya, Hery Listyawati dinilai sebagai sosok yang luar biasa.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 08 Mei 2015, 23:45 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2015, 23:45 WIB
Konferensi Pers PDIP Jelang HUT ke-42
Hasto Kristiyanto menyebut, PDIP akan mengaktifkan kembali Badan Penanggulangan Bencana Alam (Baguna) PDIP di Jakarta, Jumat (9/1/2015). Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bagian perayaan ulang tahun PDIP ke-42. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah diminta bertindak cekatan menyikapi insiden jatuhnya helikopter militer Pakistan yang menewaskan istri Duta Besar RI di Islamabad. Insiden ini harus mendapat perhatian penuh dari pemerintah RI.

Hal itu diungkapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta, Jumat (8/5/2015). Duta Besar RI di Islamabad Pakistan, Burhan Muhammad dan istrinya, Hery Listyawati dinilai sebagai sosok yang luar biasa. Karena itu, sudah selayaknya pemerintah memberikan perhatian serius kepada Burhan.

"Beliau sebagai wakil negara tentu saja sangat layak apabila pemerintah melalui Menteri Luar Negeri segera memastikan perawatan terbaik bagi Pak Dubes. Kami harapkan Menteri Luar Negeri Indonesia segera bertindak cepat, melakukan evaluasi, dan segera memindahkan Pak Burhan ke rumah sakit yang representatif guna memastikan kesembuhan beliau," jelas Hasto.

Tak lupa, Hasto juga menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya istri Burhan.

"PDIP mengucapkan duka cita atas meninggalnya isteri Bapak Burhan Muhammad, ketika sedang melaksanakan tugas negara dengan melakukan kunjungan ke Kashmir," ucap dia.

Sampai kini memang belum ada kepastian tentang penyebab kecelakaan helikopter militer Pakistan yang ditumpangi Burhan bersama istrinya dan para diplomat asing itu. Rencananya, helikopter itu membawa rombongan diplomat asing menyaksikan peresmian sebuah proyek di wilayah Kashmir, Pakistan. Namun, dalam perjalanan di wilayah Gilgit, helikopter yang membawa 11 warga asing dan 6 warga Pakistan itu jatuh.

Hasto menambahkan, meski belum ada kepastian tentang penyebab kecelakaan, namun upaya Indonesia untuk mendorong perdamaian antara Pakistan dengan India terkait konflik di Kashmir harus tetap berjalan.

"Kecelakaan helikopter yang saat ini sedang dicari penyebabnya, apakah ada persoalan teknis, atau karena kerawanan di daerah konflik, atau alasan apapun, tetap tidak akan menyurutkan langkah Indonesia dalam mendorong perdamaian dunia, termasuk bagaimana partisipasi aktif para duta besar RI dalam membantu menyelesaikan persoalan di Pakistan," tukas Hasto. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya