Liputan6.com, Jakarta - Pihak Kedutaan Pakistan di Indonesia membenarkan insiden helikopter jatuh di negerinya yang turut menewaskan istri Duta Besar Indonesia, Heri Listyawati Burhan.
"Iya itu benar," ucap Atase Pertahanan Kedutaan Pakistan, Kolonel Muhamad Said Sidiq, kepada Liputan6.com, Jumat (8/5/2015).
Namun Sidiq memastikan, helikopter itu jatuh bukan ditembak Taliban. Hal tersebut karena wilayah utara Pakistan, lokasi jatuhnya helikopter bukan wilayah operasi Taliban.
"Tidak. (Helikopter) Itu tidak ditembak Taliban. Daerah itu aman. Saat ini kami sedang menginvestigasi insiden tersebut," pungkas Atase Pertahanan Kedutaan Pakistan tersebut.
Sebelumnya, kelompok Taliban di Pakistan mengklaim mereka yang menembak jatuh pesawat militer jenis Mi-17 itu. Seperti dilansir The Express Tribune, juru bicara Tehreek-e-Taliban (TTP) Muhammad Khorasani menyatakan, mereka sebenarnya mengincar PM Pakistan Nawaz Sharif.
Helikopter militer Pakistan yang membawa sejumlah diplomat asing, termasuk Dubes RI Burhan Muhammad, sedang menuju acara peluncuran suatu proyek di negeri itu. Heli jatuh di Lembah Naltar pegunungan Gilgit-Baltistan sekitar 300 kilometer sebelah utara ibukota Pakistan, Islamabad.
Baca Juga
"Kecelakaan helikopter ini mengakibatkan enam korban jiwa, termasuk Duta Besar Norwegia dan Filipina serta istri Duta Besar Malaysia dan Indonesia," kata seorang pejabat militer Pakistan seperti dikutip dari Reuters, Jumat 8 Mei 2015. (Ans/Yus)
Advertisement