Misbakhun: Ada Peluang Golkar Bergabung dengan Pemerintah

"Itu tidak menutup kemungkinan. Ada peluang Golkar bergabung dalam pemerintahan."

oleh Audrey Santoso diperbarui 10 Mei 2015, 03:00 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2015, 03:00 WIB
Anggota DPR fraksi PKS Misbakhun (batik kuning) didampingi tim penasihat hukum tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (26/4).(Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR dari Partai Golkar kubu Munas Bali Mukhamad Misbakhun menyatakan Partai Golkar terbukti banyak memiliki orang berpengalaman dan kredibilitas di dunia pemerintahan.

Ia pun mengungkapkan Golkar bisa saja bergabung menjadi partai sayap kanan. Namun untuk mewujudkannya, perlu ada pembahasan mendalam antara Partai Golkar dan partai-partai pendukung pemerintah agar mekanisme koalisi terbentuk dengan jelas.

"(Koalisi) Itu tidak menutup kemungkinan. Ada peluang Golkar bergabung dalam pemerintahan. Tapi itu kan masih perlu pembicaraan yang detail, dan yang operasional agar mekanisme politik tercapai, dan mekanisme koalisi ini nanti akan seperti apa," kata Misbakhun di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/5/2015).

Meski begitu, Misbakhun mengaku hal itu belum dipikirkan secara serius oleh Golkar. Sehingga terlalu dini menyimpulkan partai berlambang pohon beringin akan menyeberang dari kubu Koalisi Merah Putih (KMP) ke KIH.

"Dan itu masih terlalu awal untuk menjadi indikasi bergabungnya Partai Golkar (ke KIH)," imbuh Misbakhun.

Misbakhun menuturkan bagi-bagi kursi keuasaan di pemerintahan adalah hak prerogatif Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Namun, jika Koalisi Indonesia Hebat (KIH) ingin mendapat porsi lebih di kursi pemerintahan, mereka harus menyadari kemampuan yang dimiliki.

"(Reshuffle) Itu kembali kepada hak sepenuhnya Presiden. Tapi mereka (KIH) juga harus masuk akal. Bangsa ini kan juga ada orang-orang profesional yang perlu mendapatkan tempat untuk aktualisasi kerja mereka melalui posisi misalnya sebagai menteri dan sebagainya. Ada profesional dan akademisi yang perlu diakomodasi di struktur kabinet," jelas Misbakhun. (Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya