Sepi Pembeli, Pedagang di Lenggang Jakarta Mengeluh pada Ahok

"Ini kami sudah sebulan di sini, habis modal, nggak ada yang masuk," kata salah satu pedagang.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 20 Mei 2015, 11:22 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2015, 11:22 WIB
Ahok
Ahok melakukan peninjauan ke Tanggul Kali Sunter (Liputan6.com/ Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meninjau lokasi pedagang kaki lima (PKL) yang diberi nama Lenggang Jakarta, usai memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di lapangan IRTI Monumen Nasional (Monas). Peninjauan dilakukan untuk memastikan semua pedagang sudah sesuai dengan nama penyewa sebelum diresmikan Jumat 22 Mei 2015.

Saat sedang meninjau, pedagang mengeluh kepada Ahok. Salah satunya Emiwati yang mengeluhkan sepinya pembeli di Lenggang Jakarta. Dia mengaku sudah kehabisan modal karena sepi pembeli meski sudah berdagang selama sebulan.

"Ini kami sudah sebulan di sini, habis modal, nggak ada yang masuk," kata Emi, Rabu (20/5/2015).

Emi menuding, penyebab sepinya pembeli karena akses antara warga dengan Lenggang Jakarta kurang strategis. Sehingga dia minta pintu Barat Daya dibuka, sedangkan pintu Selatan ditutup.

"Pedagang di sini mohon kepada Bapak Gubernur, untuk pintu ditutup yang sebelah sana (Selatan), ini pintu dibuka (Barat Daya). Masuknya dari sana, jadi orang nggak ada yang ke sini. Itu yang kami mohon. Supaya orang lewat ke sini, jadi kami kelihatan," pinta pedagang sate padang itu.

Emi berharap, modal Rp 5 juta yang dijanjikan kepada setiap pedagang segera cair. Sebab, para pedagang mulai kehabisan modal karena sepi pembeli.

Menanggapi permintaan itu, Gubernur yang biasa disapa Ahok itu menilai, sepinya pembeli di Lenggang Jakarta memang karena belum ada promosi yang dilakukan. Sedangkan untuk pintu, dia mengaku akan membuka untuk para pengunjung Monas seperti yang diminta pedagang.

"Orang-orang belum tahu karena belum ada promosi. Jadi pintu nanti dibuka. (Modal) Kami mau itu. Yang dari Pak Joko (Kadis UMKM) ada dirutnya," kata Ahok.

Lenggang Jakarta adalah tempat yang dibangun khusus untuk para PKL yang telah dilatih sebelumnya. Sehingga nanti tidak ada lagi PKL yang berkeliaran di sekitaran Monas.

Mereka bebas menjajakan dagangannya untuk satu jenis makanan atau minuman. Yang sedikit berbeda dengan food court lainnya, semua pembayaran di Lenggang Jakarta menggunakan e-money dan tidak lagi dengan cara cash.

Lokasi Lenggang Jakarta berada di sisi Selatan Monas atau di samping area Parkir IRTI Monas. Lenggang Jakarta baru akan diresmikan Jumat, 22 Mei 2015. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya