Liputan6.com, Jakarta - Penyidik dari Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri kembali melakukan penyidikan terkait kasus dugaan korupsi yang menyebabkan terjadinya tindak pidana pencucian uang (TPPU) pada penjualan Kondensat Bagian Negara oleh SKK Migas kepada PT Trans Pacific Petrochemical Indonesia (PT TPPI) pada 2008 hingga 2011.
Pihak Bareskrim memeriksa mantan Kepala BP Migas (sekarang SKK Migas) Raden Priyono yang disebut-sebut menjadi tersangka. Dia pun merasa geram dengan sebutan itu. Hal itu disampaikan oleh kuasa hukumnya Supriyadi.
"Kita hari ini memenuhi panggilan. Selama ini kan di media isunya sudah tersangka. Di situ kita minta klarifikasi penyidik. Kita (hari ini) diperiksa sebagai saksi. Kita bukan tersangkanya dan tidak tahu siapa tersangkanya," ujar Supriyadi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/5/2015) malam.
Sementara itu di tempat yang sama, Raden Priyono mengaku ditanya soal wewenang tugasnya serta fungsi wewenang Kepala BP Migas. Raden mengaku diperiksa dari pukul 11.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
"Tadi banyak, soal TPPI. Saya jelaskan saja wewenang, tugas pokok, dan fungsi wewenang kepala BP Migas seperti apa," jelas dia.
Menurut Raden, dalam penjualan Kondensat Bagian Negara oleh SKK Migas kepada PT TPPI tersebut, dia hanya mengikuti peraturan dan kebijakan-kebijakan pemerintah.
"(Tadi juga menjelaskan) bagaimana saya mengikuti peraturan dan kebijakan-kebijakan pemerintah. Aturanya ada. Kita menjelaskan aturan. Kita (hanya) melaksanakan kebijakan," tutur dia.
Diketahui, SKK Migas melakukan proses penunjukan langsung penjualan kondensat bagian negara kepada PT TPPI pada 2009, tidak menjalankan proses sesuai ketentuan.
Kasus ini melanggar ketentuan pada Pasal 2 dan pasal 2 UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan atau Pasal 3 dan Pasal 6 UU No 15 Tahun 2015 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan UU No 25 Tahun 2003.
Dalam kasus penjualan kondensat tersebut, ditaksir kerugian negara atas kasus tersebut kurang lebih US$ 156.000.000 atau hampir Rp 2 triliun. (Ado)
Diperiksa Bareskrim, Raden Priyono Kesal Disebut Tersangka TPPI
Pihak Bareskrim memeriksa mantan Kepala BP Migas Raden Priyono yang disebut menjadi tersangka. Dia pun merasa geram dengan sebutan itu.
diperbarui 21 Mei 2015, 04:53 WIBDiterbitkan 21 Mei 2015, 04:53 WIB
Raden Priyono usai diperiksa di Bareskrim Polri (tengah), Jakarta, Rabu (20/5/2015). (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cuaca Besok Kamis 26 Desember 2024: Jabodetabek Diprediksi Berawan Pagi hingga Malam Hari
Mengupas Tuntas Penyakit Hipertensi Bisa Dikendalikan Tapi Apa Bisa Disembuhkan?
Kisruh Politik Korea Selatan: Oposisi Tunda Keputusan untuk Memakzulkan Presiden Sementara
25 Link Twibbon Natal 2024 Gratis untuk Dibagikan ke Medsos
Jalanan di Bandung Macet Parah, Aa Gym Turun Tangan Ikut Atur Lalu Lintas
Cuaca Hari Ini Rabu 25 Desember 2024: Hujan Turun di Sejumlah Daerah di Hari Natal
Top 3: Honorer yang Tak Lolos Seleksi PPPK Bakal Diangkat Jadi Pegawai Paruh Waktu
Hasil Tes DNA, Polisi Pastikan Bayi Meninggal di RS Islam Cempaka Putih Tak Tertukar
Apple Kembangkan Bel Pintu Pintar, Bisa Buka Kunci dengan Face ID?
Serba-serbi Ornamen Natal yang Populer
Kaleidoskop 2024: Sejarah Baru Indonesia di Olimpiade 2024, Paralimpiade 2024 dan Balap Motor
Apa Saja yang Dilarang Kolesterol? Hindari Makanan Ini Saat Natal Agar Tetap Sehat