Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi penengah proses islah 2 kubu Partai Golkar yaitu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. Dia menegaskan, perannya tersebut dalam kapasitasnya sebagai mantan ketua umum Partai Golkar, bukan pemerintah yang melakukan intervensi.
"Kalau intervensi tidak lah, saya kan ini, itu sebagai mantan Ketua Golkar, bukan sebagai Wapres," kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Pria yang akrab disapa JK ini mengatakan, mendamaikan kedua belah pihak merupakan amal ibadah. Sepatutnya sebuah partai politik tidak bertengkar satu dengan yang lain, tapi harus solid. "Mempertemukan orang itu kan amal ibadah," tegas dia.
JK mendamaikan kedua pihak, Aburizal Bakrie dan Agung Laksono, yang berseteru soal kepengurusan Golkar. Bila tidak didamaikan, maka Golkar tidak bisa mengikuti pilkada serentak.
Pada akhirnya, kedua kubu sepakat, bakal calon kepala daerah yang akan diusung berdasarkan mekanisme seleksi satu pintu.
Untuk mengesahkan kesepakatan tersebut, Ketua Umum Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono mengatakan, akan dilakukan penandatanganan bersama dengan kubu Munas Bali.
"Dalam minggu ini, bisa Kamis atau Rabu, diadakan penandatanganan secara formal. Sekali lagi, ini adalah kesepakatan bersama khusus dalam menghadapi dan mensukseskan pilkada," kata Agung, Senin 25 Mei 2015.
Ketua Umum Golkar versi Munas Bali Aburizal Bakrie atau Ical juga mengatakan, setelah pertemuan dengan JK, telah menginstruksikan pada kader untuk mulai mendaftarkan diri ke Kantor DPD Golkar di wilayah masing-masing.
Selanjutnya, nama-nama yang masuk akan dijaring atau diseleksi oleh tim yang dibentuk oleh Ketua DPD. Hingga, didapatkan satu kandidat yang memenuhi syarat. (Mvi/Mut)
JK: Damaikan Golkar Bukan Intervensi Pemerintah
Mempertemukan orang itu kan amal ibadah," tegas Jusuf Kalla.
Diperbarui 26 Mei 2015, 15:34 WIBDiterbitkan 26 Mei 2015, 15:34 WIB
Wapres Jusuf Kalla memberikan pidato saat acara syukuran HUT ke-63 Kopassus di Cijantung, Jakarta, Rabu (29/4/2015). Kopassus mengundang pihak-pihak yang pernah berseteru. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hari Ini Sabtu 19 April 2025 Tanggal Berapa Hijriah? Cek Kalender Syawal 1446 H di Sini
Peringati Hari Kartini, Transjakarta, LRT, dan MRT Sediakan Pintu Khusus bagi Wanita
Ikon Batam Bukit Clara Batam Menuju Kenangan
Ilmuwan Temukan Bukti Kuat Kehidupan Alien di Planet Lain
Jumat Agung 2025, Benarkah Isa Al Masih Wafat? Simak Penjelasan Buya Yahya
Pramono Minta Pembangunan RSUD Cakung Selesai Tepat Waktu, Targetkan Beroperasi Akhir 2026
Ketika Hian Tjen, Barista Korea, dan Runner Up MasterChef Australia Disatukan dalam Kolaborasi Eksklusif Brand Mesin Kapsul Lokal
Warga Kota Bandung Diminta Laporkan Aksi Premanisme ke Nomor Ini
Keistimewaan Manchester United Menurut Gus Kautsar walau Puasa Gelar Lebih Satu Dekade
Kemacetan Horor di Pelabuhan Tanjung Priok, Pakar: Tanda Sistem Logistik Bermasalah
RUU Masyarakat Adat Mendesak Disahkan, Lindungi Hak Tradisional dan Wilayah Leluhur
Para Ilmuwan Rekam Cumi Kolosal Setelah 1 Abad Ditemukan