PDIP: Jadi Calon Kepala BIN, Sutiyoso Jangan Pakai Cara Kudatuli

PDIP tidak akan menganggu hak prerogatif Presiden Jokowi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 12 Jun 2015, 12:10 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2015, 12:10 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi telah menunjuk Letnan Jenderal TNI Purn Sutiyoso untuk menempati posisi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Politisi PDI Perjuangan Tubagus (TB) Hasanuddin meminta agar pria yang akrab disapa Bang Yos itu tidak menggunakan cara-cara seperti peristiwa kerusuhan 27 Juli 1996 atau Kudatuli.

"Intinya saya akan mengingatkan agar sistem-sistem seperti yang dilakukan pada saat Kudatuli itu ‎tidak digunakan lagi. Kudatuli itu sudah ditinggalkan," kata TB Hasanuddin saat di hubungi di Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Meski kurang setuju dengan penunjukkan Bang Yos sebagai Kepala BIN, Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu pasrah. Ia tak mau mengganggu hak prerogatif yang dimiliki Presiden Jokowi.

"Itu kan sudah menjadi hak prerogatif Presiden," tandas anggota Komisi I DPR tersebut.

TB Hasanuddin sebelumnya menilai usia Bang Yos sebagai Kepala BIN sudah terlalu tua. Selain itu, Bang Yos diduga pernah terlibat dalam penyerangan di Kantor DPP PDIP yang dikenal dengan peristiwa Kudatuli.

Tinggalkan Dunia Politik

Sutiyoso mengatakan akan meninggalkan dunia politik ketika resmi menjabat sebagai Kepala BIN. Saat ini mantan Gubernur DKI Jakarta itu masih menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).

"Begitu dilantik, aku pasti berhenti (jadi Ketum PKPI)," ujar dia.

‎Sutiyoso juga menanggapi soal masih adanya pro-kontra di kalangan masyarakat soal dicalonkannya dia sebagai Kepala BIN. Bagi Sutiyoso, pro-kontra itu sudah biasa. Karenanya, semua itu akan dijawabnya dengan bekerja saat memimpin BIN nanti.

"Sudah biasa pro dan kontra, kita tanggapi positif saja. Kita jawab dengan kinerja kita saja," kata Sutiyoso.‎

‎Sama seperti Panglima TNI, masa tugas Letjen TNI Purn Marciano Norman sebagai Kepala BIN segera berakhir. Nama Sutiyoso muncul dari pernyataan Ketua DPR Setya Novanto. Dia mengatakan Jokowi telah menyerahkan surat ke DPR tentang calon Kepala BIN dan Panglima TNI. (Alv/Sss)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya