7 Polisi Diduga Abaikan Laporan Perampokan di Cilincing Diperiksa

Seorang pengguna Facebook, Diki Septerian mengunggah gambar perampokan dengan kekerasan di Cilincing yang tertangkap kameranya.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 15 Jun 2015, 09:06 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2015, 09:06 WIB
Kapolres: Perampok di Cilincing yang Ramai di Facebook Ditangkap
Seorang pengguna Facebook, Diki Septerian mengunggah gambar perampokan dengan kekerasan di Cilincing yang tertangkap kameranya.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pengguna Facebook, Diki Septerian mengunggah gambar perampokan dengan kekerasan di Cilincing yang tertangkap kameranya. Hal itu dilakukan Diki lantaran laporannya ke Polisi tak direspons dengan baik.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Susetio Cahyadi mengatakan, saat ini 7 orang anggota polisi yang diduga telah mengabaikan laporan Diki itu sedang diperiksa Propam. 7 anggota polisi yang dimintai keterangannya, yaitu Brigadir I, Briptu Y, Aiptu S (Kepala Pos Pantau), Brigadir A, Aiptu S, Brigadir I dan Brigadir AA.

"Dimintai keterangan 7 anggota yang bertugas di Pos Pantau Tanah Merdeka saat peristiwa terjadi," kata Susetio, Jakarta Utara, Senin (15/6/2015).

Dari pemeriksaan sementara, mereka mengaku pada Rabu 10 Juni sekitar pukul 13.00 WIB ada 2 kali yang melapor. Pertama ada 2 korban penodongan mobil boks B 9951 PCW ke Pos Pantau Tanah Merdeka. Beberapa saat kemudian ada lagi yang datang, Diki bersama temannya naik mobil Avanza hitam yang bertujuan memberi tahu ada penodongan terhadap pengendara mobil Mitsubhisi bak terbuka.

"Dua orang ini memberitahukan ada penodongan sambil menunjukan foto pelaku yang sedang aktif menodong sopir kendaraan Mitsubishi L 9667 H, kepada anggota Polisi yang ada di Pos Pantau. Sementara korban yang ditunjukkan fotonya itu belum melapor," jelas dia.

Selanjutnya menurut Susetio, anggota polisi yang menerima laporan saat itu adalah Brigadir I dan Briptu Y. Mereka langsung mengajak para korban yang datang untuk melapor ke kantor Polsek Cilincing, tanpa membawa ke tempat kejadian perkara.

"Pada saat 2 korban diajak menuju ke kantor Polsek, 2 pengendara Avanza yang mengambil foto pelaku tadi merasa kecewa dan tidak mau ikut ke Polsek dengan alasan ada keperluan lain," ujar Susetio.

Namun 2 korban yang pertama datang tetap dibawa Brigadir I dan Briptu Y menggunakan kendaraan sepeda motor dinas diikuti mobil boks menuju Polsek Cilincing, lalu diserahkan kepada SPK Polsek Cilincing. Karena mengalami luka di jari tangannya, korban atas nama Rudi Hartono, warga Tanah Merah atas, RT03/08, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, baru melapor pada Kamis (11/6). Korban Rudi mengalami kerugian 2 handphone raib dan uang Rp 170 ribu.

Sementara pengendara mobil bak terbuka yang ada difoto Diki baru melapor Sabtu 13 Juni 2015. "(Korban) mobil Mitsubhisi Colt baru hari Sabtu itu membuat laporan setelah dicari petugas dan ketemu di kawasan Kalibaru, Cilincing," tutup Susetio.

Posting-an Diki

Dalam posting-annya di Facebook, Diki menceritakan kronologi perampokan yang dilakukan 3 orang bersenjata tajam. "Coba lihat tangan kiri orang berbaju hitam, kemudian ekspresi orang-orang di balik kaca, dan juga pintu kanan mobil bak hitam itu. Maafkan bila gambar kurang jelas. Gambar saya ambil dari dalam mobil. Saya membeku. Antara cemas, bingung, dan tidak percaya dengan apa yang mata saya lihat. Ini yang terjadi di siang terik yang macet itu: Perampokan!" tulis Diki, Kamis 11 Juni 2015.

Ketiga pelaku, beber Diki, sempat berdialog dengan penumpang dan sopir mobil tersebut sebelum melakukan kekerasan. Tak lama, pemuda bersenjata tajam berupaya masuk melalui jendela mobil yang terbuka untuk mengambil sesuatu.

"Sepertinya ingin mengambil apa yang ada di dashboard. Driver (sopir) dan temannya melawan. Tancap gas. Pelaku hampir jatuh, tapi tetap menempel, mengejar. Ketika kami melewati mobil korban, korban terlihat mengucurkan darah. Luka," ungkap Diki.

Para pelaku lalu kabur. Saat menghampiri pos pantau tak jauh dari lokasi, Diki juga bertemu dengan korban yang tengah melaporkan kronologi kejadian. "Seorang korban mengaku, dua handphonenya dan uang Rp 200.000 miliknya dirampok."

Namun, laporan korban atas perampokan yang dialaminya, lanjut Diki, tidak direspons polisi yang justru asyik bermain ponsel. Padahal, Diki sudah menunjukkan foto yang diambilnya saat kejadian tersebut berlangsung.

"Baik, Pak. Silakan bapak lapor ke Polsek Marunda. Bapak bantu dengan gambar," jawab Polisi yang berjaga. Polisi tersebut, disebut Diki, sempat menolak permintaan korban untuk menindaklanjuti laporannya dengan alasan sedang berjaga di pos pantau.

Padahal, menurut keterangan Diki, ada 2-3 polisi yang berjaga di pos pantau tersebut dan asyik bermain dengan ponsel miliknya. "Tidak bisa, saya jaga sini," tulis Diki terkait penyataan polisi tersebut. (Mut/Mvi)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya