Liputan6.com, Jakarta - Penyidikan kasus seorang ibu berinisial LSR (47) yang diduga menganiaya anak dengan cara menggergaji lengan anaknya yang berinisial GT (12), masih terus berlanjut di Mapolres Jakarta Selatan. Saat menjalani pemeriksaan untuk dimintai keterangannya, GT didampingi seorang psikolog.
Dari sebagian hasil pemeriksaan tersebut, GT diketahui merupakan anak yang cerdas. Hal itu diungkapkan oleh Kasatreskrim Mapolres Jakarta Selatan.
"Betul, memang GT anaknya cerdas. Hasil pemeriksaan yang didampingi psikolog pun dia memiliki IQ yang tinggi," ujar AKBP Audie Latuheru di Mapolres Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2015).
Hingga saat ini kepolisian masih melakukan pemeriksaan bertahap dan mendalam pada GT. Hal itu dilakukan untuk membuktikan apalah dirinya benar dianiaya atau hanya pengakuan bohong semata.
Audie menerangkan pemeriksaan mendalam dan menyeluruh perlu dilakukan karena pihaknya tidak ingin menduga-duga.
"Kita masih dalami, kita tidak bisa menduga-duga. Kemungkinan itu (berbohong) bisa terjadi. Dan segala kemungkinan tengah kami dalami lewat pemeriksaan menyeluruh," pungkas Audie.
Dugaan kasus kekerasan anak ini mulai terungkap saat bocah GT melarikan diri dari rumahnya di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan pada Jumat 26 Juni 2015.
Oleh warga sekitar, bocah 12 tahun itu lalu diserahkan ke LSM perlindungan anak, FNO Community dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Kasus ini pun langsung dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Diduga bocah GT mengalami kekerasan dan penganiayaan dari ibu kandungnya LSR. Bahkan tangan bocah ini diduga sempat digergaji ibunya. Selain itu, ditemukan pula luka lebam serta sundutan rokok di tubuhnya.
Namun hal ini telah dibantah oleh ibunda GT, LSR, seperti diucapkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Audie Latuheru beberapa waktu lalu. (Mvi/Mut)