Liputan6.com, Batam - Warga Batam di Kepulauan Riau terancam mengalami krisis air bersih. Volume air di sejumlah waduk di Batam pun mulai mengkhawatirkan. Ini terjadi karena curah hujan yang berkurang.
Humas perusahaan pengelola air bersih di Batam, PT Adytia Tirta Batam (ATB) Enrico menyebutkan, ada beberapa waduk yang kodisinya airnya sangat kritis.
Baca Juga
"Saat ini sebagian waduk di Batam sudah dalam kedaan kritis mengalami kekeringan, dikarenakan volume air hujan berkurang," kata Enrico di Batam, Kepri, Sabtu (11/7/2015).
Advertisement
Selain itu, dia mengimbau masyarakat Batam untuk menggunakan air bersih dengan bijaksana.
Sementara seorang petugas ATB Iksa, mengajak masyarakat untuk membuat penampungan air setiap kali air menyala. Meskipun dia menjamin, stok air di Batam untuk 2 minggu ke depan masih aman.
"Tapi stok air masih ada untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Batam 2 minggu ke depan," ucap Iksa.
Banyak yang menilai, kondisi ini lantaran perairan Indonesia akan mengalami El Nino atau meningkatnya suhu muka laut di sekitar pasifik tengah dan timur sepanjang ekuator. Namun Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Batam Philip mengatakan, efek El Nino di Batam tergolong kecil.
"Cuma untuk Provinsi Kepri, khususnya Batam pengaruh El Nino kecil. Tetapi untuk Batam lebih dipengaruhi dipole mode (penyimpangan suhu permukaan air laut yang berlawanan)," ujar Philip kepada Liputan6.com.
Dia mengatakan, efek dari El Nino pada tiap daerah berbeda-beda. Hal ini disebabkan letak geografis yang berbeda dan pola hujan yang tidak sama.
"El Nino berdampak terhadap berkurangnya curah hujan," tutur Philip. (Ndy)