Kunjungi Istiqlal, Ketua MPR Tiongkok Kagumi Tolerasi Beragama RI

Setelah bertemu dengan Pimpinan MPR dan DPR RI, Ketua MPR Tiongkok Yu Zhengsheng menyempatkan diri mengunjungi Masjid Istiqlal.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 27 Jul 2015, 16:19 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2015, 16:19 WIB
20150727-Ketua-MPR-dan-Ketua-Parlemen-China1
Ketua MPR, Zulkifli Hasan (kanan) bersama Ketua Parlemen China, Yu Zhengsheng memberikan keterangan Persnya usai melakukan pertemuan tertutup di Kompleks Parlemen MPR/DPR, Jakarta, Senin (27/7/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah bertemu dengan Pimpinan MPR dan DPR RI, Ketua MPR Tiongkok Yu Zhengsheng menyempatkan diri mengunjungi Masjid Istiqlal. Kedatangan rombongan Ketua MPR Tiongkok disambut beberapa pengurus Masjid Istiqlal yang sudah menunggunya.

Yu Zhengsheng bersama rombongan masuk melalui pintu Al Malik, yang diperuntukkan untuk tamu-tamu dari negara asing. Dalam kunjungannya, Yu Zengsheng mendapatkan cerita sejarah yang dipaparkan Humas Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdussalam. Abu mengatakan, Masjid Istiqlal dibangun sekitar tahun 1961 dalam rangka kemerdekaan RI.

"Masjid ini salah satu masjid bersejarah di Indonesia yang terletak di ibukota dan merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Kapasitasnya bisa menampung 32 ribu orang. Dinamakan istiqlal dari bahasa arab artinya merdeka, karena memang masjid ini dibangun dalam rangka mensyukuri kemerdekaan Indonesia," kata Abu di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (27/7/2015).

Abu menuturkan, Masjid Istiqlal juga dijadikan sebagai simbol keanekaragaman dan kerukunan antarumat beragama. Sebab, letak Masjid Istiqlal bersebelahan dengan gereja Katolik dan Protestan. Arsitek Masjid Istiqlal juga bukan berasal dari kalangan muslim.

"Masjid ini simbol kenakeragakman Indonesia, karena sengaja dibangun dekat gereja Katedral dan gereja Immanuel. Masjid Istiqlal juga diarsitekturi oleh Frederich Silaban yang non-muslim," tutur Abu.

Sementara itu, Yu Zhengsheng mengatakan kekagumannya terhadap toleransi antarumat beragama di Indonesia. Dia mengaku senang melakukan kunjungannya ke Indonesia.

"Saya senang toleransi di Indonesia, keseragaman kehidupan Indonesia," kata Yu zhengseng.

Setelah mendengarkan sejarah singkat Masjid Istiqlal, ‎Yu Zhengsheng beserta rombongan mengunjungi beberapa ruangan Masjid Istiqlal, salah satunya ruang utama masjid yang digunakan untuk salat dan hari-hari besar Islam. (Fiq/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya