Liputan6.com, Jakarta - Fenomena Go-Jek menjadi pro dan kontra kehadirannya, khususnya di Jakarta. Sebab, bagi sebagian masyarakat ada yang merasa kehadirannya membantu, tapi ada yang menilai kehadirannya menghancurkan jasa ojek konvensional.
Namun pada ajang Idieafest 2015, Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat memuji Go-Jek. Berkat teknologi, Go-Jek kini menjadi populer.
Baca Juga
"Go-Jek yang tiap hari dibahas, kini telah menjadi tren. Punya nilai yang beda. Dia mempercepat perubahan tempat. Transportasi mempercepat, karena ini semua teknologi. Teknologi yang mempercepat ide itu," ujar JK di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (8/8/2015) malam.
Advertisement
Soal banyaknya yang menolak, JK pun mengatakan undang-undang mengenai keberadaan Go-Jek bisa dibuat. Dia menyatakan untuk kemajuan, undang-undang transportasi dapat diubah.
"Ada yang bilang, dengan Go-Jek karena sekarang roda dua dijadikan transportasi. Undang-undang harus diubah. Masa peraturan menteri maupun gubernur, enggak bisa mengubah. Undang-undang harus ikuti perkembangan," tutur dia.
JK juga menyampaikan kebahagiaannya dapat hadir dalam acara ini. Bahkan acara penting di Solo, Jawa Tengah, dibatalkan demi acara tersebut.
"Senang sekali para generasi muda yang merupakan harapan bangsa di sini. Saya batalkan acara ketiga saya di Solo. Kan ada Andi F Noya juga, takut dia marah," tukas JK. (Ali/Ans)