Bamsoet Golkar Sesalkan Jika Kabareskrim Buwas Dicopot

Bamsoet melihat bahwa kinerja Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso tergolong berhasil.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 02 Sep 2015, 21:16 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2015, 21:16 WIB
20150902-Ini Tanggapan Komjen Budi Waseso Terkait Isu Pencopotan Sebagai Kabareskrim-Jakarta
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso disebut-sebut segera dicopot dari jabatannya. Kabar ini ternyata direspons negatif oleh sejumlah kalangan, termasuk para politikus di Komisi III DPR RI.

Bambang Soesatyo, misalnya. Politikus Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie ini menyesalkan jika pencopotan tersebut benar adanya. Ia melihat bahwa kinerja jenderal polisi bintang 3 yang akrab disapa Buwas itu tergolong berhasil.

"Jika informasi pencopotan Buwas itu benar, maka kami di Komisi III sangat menyesalkan pencopotan tersebut. Mengingat kinerja Buwas dalam sangat memuaskan dan telah berhasil mengembalikan kewibawaan dan marwah Polri dalam hal pemberantasan korupsi menyaingi KPK," ucap pria yang akrab disapa Bamsoet itu melalui pesan tertulis yang diterima, Jakarta, Rabu (2/9/2015).

Bamsoet pun menduga ada kepentingan jika Buwas dicopot. Dia pun menampik bahwa Buwas-lah yang menyebabkan kegaduhan tersebut.

"Saya menduga ada yang ingin dilindungi akibat gebrakan Buwas. Kalau alasannya Buwas telah menimbulkan kegaduhan, itu keliru," tandas Bamsoet.

Seharusnya Diapreasiasi

Sementara itu politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsy mengatakan, aksi Buwas justru membuat kepercayaan publik kepada Polri berangsur membaik.

"Tentunya harus diakui itu semua sebagai hasil kerja Kabareskrim. Apa yang telah Pak Buwas lakukan tersebut sangat sejalan dengan reformasi Polri dan semangat pemberantasan korupsi. Logikanya, seharusnya beliau mendapat apresiasi bukan malah dicopot," ujar Aboe Bakar.

Dia pun menilai dengan isu tersebut publik akan melihat banyak pihak yang terganggu dengan sepak terjang Kabareskrim, sehingga dicopot.

"Publik menilai banyak pihak yang terganggu dengan sepak terjang Kabareskrim, sehingga dicopot. Tentunya langkah pencopotan ini akan dilihat sebagai kebijakan yang tidak pro dengan pemberantasan korupsi," tegas dia.

Saat dihubungi, Sekjen Nasdem yang juga duduk di Komisi III DPR, Patrice Rio Capella meminta semua pihak menunggu kebenaran tersebut. "Kita tunggu saja. Dan itu domainnya ada di tangan Kapolri," tutur Rio.

Benang Merah

Kepada Liputan6.com, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu pun menduga nama Buwas muncul lantaran aksinya. Dia menyebutkan ada benang merah yang membuat isu ini muncul.

"Benang merah isu pencopotan Kabareskrim Buwas itu ada dua. Yang pertama kasus Pelindo itu RJ Lino dan Djalil (Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil), kemudian Kasus Direksi Pertamina yang disidik," ungkap Masinton.

Komjen Pol Budi Waseso disebut-sebut dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bareskrim Polri. Namun, pria yang akrab disapa Buwas itu menyatakan, jika dirinya diamanatkan melepas jabatannya oleh Presiden atau Kapolri, ia siap mematuhi.

"Kalau saya harus diganti, tidak ada masalah. Ini amanah," ujar Buwas di Mabes Polri, Jakarta Selatan, hari ini atau Rabu 2 September 2015.

Buwas yakin, selama menjadi Kabareskrim, dirinya telah mengemban tugas sebaik-baiknya dan tidak pernah menyalahgunakan wewenang. (Ans/Ron)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya