Liputan6.com, Jakarta - Rapat Kerja (Raker) Komisi III DPR dengan Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly mengenai pengawasan orang asing menemukan sejumlah masalah, terutama aturan yang menguntungkan tenaga kerja asing dan memberatkan tenaga dalam negeri.
Anggota Komisi III Sarifuddin Suding mengatakan, serbuan tenaga asing di Indonesia membuat tenaga kerja dalam negeri khawatir. Pemerintah harus selektif dalam memberikan visa pekerja asing.
"Di beberapa perusahaan yang kita datangi, terdapat pekerjaan kasar oleh tenaga asing. Kenapa itu tidak dikerjakan tenaga kerja dalam negeri saja," ujar Sarifuddin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9/2015).
Kata Sarifuddin, investor asing datang beserta tenaga kerjanya. Ini membuat tenaga lokal tidak mendapatkan lapangan pekerjaan dan menyebabkan pengangguran semakin tinggi.
"Perlu langkah-langkah konkret untuk mendeteksi keberadaan orang asing ini. Ada indikasi permainan antara imigrasi dengan orang asing," tutur dia.
Anggota Komisi III lainnya, Muslim Ayub mengungkapkan, serbuan tenaga kerja asing terutama asal Tiongkok semakin banyak menempati semua posisi pekerjaan.
"Tidak hanya menengah atas tetapi menengah ke bawah. Ini terjadi setelah Presiden Jokowi hadir di Forum APEC 8-12 November 2014. Kemudian negara Asia Pasifik menanamkan modalnya. China langsung kerjasama dengan investasi besar-besaran. Akibatnya Indonesia kebanjiran tenaga kerja asing China," kata Muslim.
Saat ini tenaga kerja asing terbesar didominasi China, disusul Jepang, Korea Selatan, India, Malaysia, Filipina dan Thailand.
"Keberadaan mereka menimbulkan keresahan terutama buruh karena mereka mengisi berbagai posisi di perusahaan," ujar Muslim.
Mengacu pada keputusan menteri tenaga kerja dan transmigrasi tahun 2011, Muslim menjelaskan, bahwa tenaga kerja asing yang boleh bekerja di Indonesia hanya tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus. (Ron/Mut)
DPR Minta Pemerintah Selektif Beri Visa Pekerja Asing
Anggota Komisi III Sarifuddin Suding mengatakan, serbuan tenaga asing di Indonesia membuat tenaga kerja dalam negeri khawatir.
diperbarui 03 Sep 2015, 17:28 WIBDiterbitkan 03 Sep 2015, 17:28 WIB
Evakuasi pekerja asing dari Galangan Kapal Drydocks Graha di Tanjunguncang, Batam. Kerusuhan dipicu karyawan yang tersinggung oleh kata-kata pekerja asing yang merendahkan pekerja Indonesia.(Antara)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dari Blackberry hingga iPhone, Ini 12 Ponsel Paling Populer Selama 20 Tahun Terakhir
Mental Block Hilang, Cuan Datang: Jurus Bangkit dari Kebuntuan Kreatif
Fakta Unik Karapan Sapi, Tradisi Turun Temurun dari Madura
7 Potret Pesta Ultah Maudy Ayunda ke-30, Dapat Kejutan Manis Jesse Choi
Mau Ucapkan Selamat Tahun Baru, Kamu Harus Coba Tiga Fitur WhatsApp Ini
Terungkap Isi Pikiran Kimberly Ryder Saat Ditalak 3 Edward Akbar
Deretan Hoaks Catut Nama Jokowi Terbaru, Simak Faktanya
Tottenham dan Newcastle Bakalan Pincang di Semifinal Piala Piala Liga Inggris
Siapkan Kopi dan Camilan, Jangan Lewatkan Siaran Langsung Pertandingan Timnas Indonesia vs Filipina yang Bakal Panas
Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024, Jangan Lewatkan
Dukungan Kajati Jabar Pertahankan Tradisi Emas Karateka Jawa Barat di Tingkat Nasional
Timnas Indonesia Harus Panen Gol saat Melawan Filipina di Laga Akhir Grup B Piala AFF 2024, Tak Sekadar Raih 3 Poin