Komisi IV DPR Dorong Kementan Realisasikan Asuransi Pertanian

Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron menyatakan, daya beli masyarakat petani saat ini sedang turun akibat kemarau panjang.

oleh Gerardus Septian Kalis diperbarui 04 Sep 2015, 17:58 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2015, 17:58 WIB
20150729-Sawah-Kekeringan
Sawah Kekeringan (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron menyatakan, daya beli masyarakat petani saat ini sedang turun akibat kemarau panjang. Hal ini semakin menambah beban hidup para petani karena proses produksi yang tidak segera dilaksanakan.

"Yang panen pun karena masa jeda ke masa tanam berikutnya agak panjang, otomatis biaya masa hidupnya akan bertambah, karena untuk mencapai kepada masa produksi selanjutnya ada waktu yang sangat panjang, beriringan dengan musim kemarau panjang dan el nino," ujar dia di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (4/9/2015).

Herman menegaskan, pihaknya akan mendorong agar para petani mendapatkan pendapatan alternatif ketika para petani terkena gagal panen, sehingga mampu menjadi penopang selama masa paceklik.

"Yang untuk gagal panen kami sudah memberikan dorongan dan dukungan kepada Kementrian Pertanian untuk segera merealisasikan asuransi pertanian, selain itu kami juga mendorong untuk ada pergeseran anggaran agar memberikan subsidi pupuk dan benih," kata dia.

"Jika mana dipandang penting karena situasi ekonomi kita sedang lemah bahwa untuk petani yang gagal panen, pupuk dan benihnya digratiskan saja," sambung Herman.

Ia mengungkapkan, saat menggelar Rapat Dengar Pendapat pihaknya meminta Menteri Pertanian, stakeholder di bidang pertanian baik BUMN dan Bulog untuk bersama-sama memberikan permodalan pada masa tanam yang akan datang.

"Supaya kendala permodalan untuk masa tanam yang akan datang itu bisa terselesaikan oleh kebersamaan di antara stakeholder yang ada. Hasilnya nanti akan ditampung Bulog dan menjadi stok nasional." tutur dia. (Mut)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya