Liputan6.com, Jakarta - Seorang pengendara sepeda motor bebek berpelat nomor B 3441 TF menerobos Jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan Gedung DPR/MPR. Padahal, saat itu ribuan guru honorer tumpah ruah di badan jalan sampai ke jalur bus Transjakarta karena sedang berdemonstrasi.
Pemotor paruh baya itu pun menghardik polisi, karena dianggap tidak becus mengendalikan para pendemo.
"Itu suruh minggir dong yang demo. Saya mau lewat. Pak, gimana sih! Masa (pendemo) dibiarin menutup jalan," ujar pria berbadan kurus itu kepada para polisi yang bersiaga di depan Gedung DPR/MPR, Jakarta Pusat, Selasa (15/9/2015).
Kekesalan pemotor terhadap polisi itu pun menuai kekesalan para guru honorer yang tengah berdemo. Pria itu lalu dikerumuni dan menjadi tontonan para pendemo.
"Pak, lihat dong. Kami sedang memperjuangkan nasib ratusan ribu guru. Jangan mentingin kepentingan bapak saja. Yang lainnya juga maklum, pada putar balik," seru seorang pendemo kepada pemotor itu.
Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Harry Sulistiadi akhirnya turun tangan, menenangkan para pendemo yang kesal dengan sikap si pemotor itu. Ia merangkul pemotor tersebut yang sedang cekcok dengan pendemo.
"Bapak bisa kena amuk kalau terus menerobos, itu massa duduk-duduk di jalan, Pak. Percuma bapak marah-marah. Lebih baik putar balik," imbau Harry.
Pria itu akhirnya menuruti imbauan Kapolsek Tanah Abang. Dia memutar sepeda motornya ke arah sebaliknya sambil menggerutu. Sontak, para demonstran menyoraki pemotor itu.
Pantauan Liputan6.com, polisi menutup Jalan Gatot Subroto persisnya di depan Gedung DPR/MPR sekitar pukul 10.00 WIB. Semua kendaraan yang mencoba menerobos kerumunan pendemo diimbau memutar balik ke arah Semanggi.
Lumpuhnya jalanan depan Gedung DPR/MPR berlangsung sekitar 1,5 jam. Pukul 11.30 WIB, para pendemo bergerak ke arah Gedung Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PAN RB).
Ribuan guru honorer dari seluruh daerah menuntut Pemerintah meningkatkan kuota guru PNS dan mengangkat honorer jadi CPNS. Mereka juga mendesak Pemerintah merevisi kebijakan Uji Kompetensi Guru (UKG), karena dinilai memperkeruh kesejahteraan buruh. Sebab Pemerintah akan meniadakan Tunjangan Profesi Guru (TPG) bagi guru PNS yang tidak lulus UKG. (Rmn/Sun)
Jalan Terhalang Pendemo, Pemotor 'Ngamuk' di Depan Gedung DPR
Kekesalan pemotor itu terhadap polisi pun menuai kekesalan para guru honorer yang tengah berdemo.
diperbarui 15 Sep 2015, 14:33 WIBDiterbitkan 15 Sep 2015, 14:33 WIB
Ribuan guru honorer dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) menggelar aksi mogok dan unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (15/9). Para guru itu menuntut Pemerintah mengangkat mereka menjadi PNS. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Festival 1.000 Nasi Uduk, Pramono Anung: Bukan Sekadar Makanan, tapi Simbol Kebersamaan
VIDEO: City Camp 2024 Sukses Digelar, BtoB, ATeez, Lee Hi Sebut Senang Kembali ke Indonesia
Buya Yahya Ajak Memahami Hakikat Musibah dan Ujian dalam Kehidupan
Lee Min Ho Dikabarkan Pacaran dengan Putri Chaebol Korea yang Berteman Dengan Jisoo dan Jennie BLACKPINK
Arti Mimpi Membunuh Orang, Benarkah sebagai Pertanda Buruk?
Hindari Kepadatan di Stasiun Juanda, Penumpang KRL Diminta Naik dari Sawah Besar
Ibu Mertua Aden Bajaj Meninggal Dunia, Keluarga Ungkap Riwayat Diabetes
Sinergi dengan Industri, Teknik Mesin President University Ciptakan SDM Siap Pakai
Ribuan Demonstran di Dunia Serukan Keadilan bagi Palestina Jelang Peringatan 7 Oktober
Puncak Bulan Inklusi Keuangan di Balikpapan, OJK Ingin Pemerataan Ekonomi
Link Live Streaming Serie A Juventus vs Cagliari di Vidio, Minggu 6 Oktober 2024 Pukul 17.30 WIB
Jadwal Lengkap Debat Perdana Pilkada Jakarta 6 Oktober 2024