Liputan6.com, Jakarta - Ribuan guru honorer memenuhi jalanan di depan Gedung DPR, tepatnya di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Mereka unjuk rasa menuntut diangkatnya status mereka menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
"Kami capek jadi pegawai honorer. Angkat kami jadi PNS," kata orator aksi dari atas mobil komando, Selasa (15/9/2015).
Para guru yang umumnya mengenakan batik Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) berasal dari seluruh daerah di Indonesia. Selain dari Jabodetabek, tampak spanduk guru dari Banten, Magelang, Garut, Sidoarjo, Sumedang, Grobogan, dan beberapa daerah lain.
Dalam aksinya, para guru membawa spanduk yang berisi tuntutan untuk pemerintah. Para guru meminta agar segera diangkatnya guru honorer menjadi PNS pada 2015 ini.
"Kami mendesak agar para guru honorer diangkat menjadi PNS secara bertahap mulai tahun 2015," teriak orator lagi.
Imbas adanya aksi para guru ini, arus lalu lintas depan Gedung DPR mengalami kemacetan parah. Mereka yang hendak menuju Slipi harus bergantian menggunakan 1 lajur saja.
Polisi mengerahkan 4.000 personel untuk mengamankan demonstrasi guru honorer yang rencananya berlangsung selama 2 hari, mulai 15 hingga 16 September 2015. Personel gabungan itu berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polres Metro Jakarta Selatan.
"4.037 personel itu dibagi untuk 2 hari. Hari pertama ini agendanya mereka demo di depan Gedung DPR lalu ke gedung KemenPAN RB dan Kemendikbud. Kami turunkan 2.219 personel yang bersiaga di 4 lokasi. Yaitu titik kumpul mereka Parkir Timur Senayan, Gedung DPR/MPR dan 2 kantor kementerian itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Mohammad Iqbal. (Mvi/Yus)
Advertisement