Liputan6.com, Bengkulu - Puluhan massa dari Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Kota Bengkulu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan kelompok pemuda peduli lingkungan berdemonstrasi di kantor DPRD Provinsi Bengkulu. Mereka mengirimkan sinyal perang terhadap bencana kabut asap yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia.
Para demonstran yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa Melawan Asap (gema) itu berkumpul di halaman Masjid Raya Baitul Izzah Padang Harapan Kota Bengkulu dan melakukan long march sebelum mengepung pintu masuk kantor DPRD.
Ratusan aparat gabungan dari Satuan Sabhara Polres Bengkulu dan Polsek Gading Cempaka yang bersiaga sejak awal langsung menghadang para demonstran.
Mahasiswa yang berhadapan dengan aparat kemudian memilih langsung berorasi dan menggelar aksi teatrikal menggunakan botol minuman air mineral dan menggunakan topeng yang dilumuri darah.
Korlap aksi Bayu Pratama menyatakan bencana kabut asap sudah sangat berbahaya dan pemerintah harus menyatakan peristiwa ini adalah bencana nasional.
"Aksi kami ini dalam rangka mengirimkan sinyal kepeda pemerintah pusat bahwa kami para mahasiswa Bengkulu sudah menyatakan perang terhadap bencana kabut asap," ujar Bayu di hadapan para demonstran, Jumat (18/9/2015).
Malapetaka kabut asap ini, kata dia, disulut oleh kebakaran hutan yang berasal dari pembukaan lahan oleh pengusaha perkebunan terutama kepala sawit yang menyerap sumber mata air. Akibatnya, ketika kemarau datang, cadangan air dalam tanah sudah tidak ada lagi dan memicu kebakaran hutan, khususnya lahan gambut.
Mahasiswa juga menuntut pemerintah, khususnya aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas pelaku yang memicu kebakaran hutan. Pemerintah juga harus mencabut Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan yang lahannya terbakar dan menuntut pemerintah untuk melakukan aksi tanggap bencana secara terus-menerus.
Koordinator Advokasi Walhi Bengkulu Soni Taurus menyatakan 99 persen kebakaran hutan disebabkan oleh aktivitas manusia terutama dalam membuka lahan perkebunan kelapa sawit dan Hutan Tanaman Industri.
"Mereka biang kerok kebakaran hutan secara besar besaran ini, pemerintah harus tegas menindak para penjahat yang menyebabkan pencemaran udara ini, sudah banyak korban, ribuan orang sudah terjangkit ISPA terutama anak anak, bahkan sudah ada korban jiwa dari musibah ini," tegas Soni. (Bob/Mut)
Mahasiswa Bengkulu Kirim Sinyal Perang Melawan Asap
Mereka menuntut pemerintah, khususnya aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas pelaku yang memicu kebakaran hutan.
diperbarui 18 Sep 2015, 14:31 WIBDiterbitkan 18 Sep 2015, 14:31 WIB
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Melawan Asap menggelar aksi demo di DPRD Bengkulu dan menyatakan perang terhadap bencana kabut asap. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putro)
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ciri-ciri Hutan Hujan Tropis: Karakteristik Unik Ekosistem Tropis
Dari Online ke Offline, Serunya Final Van Houten Baking Competition 2024
Kendala yang Sering Muncul saat Isi Pulsa & Cara Mengatasinya, Jangan Panik!
Instagram Luncurkan Fitur Penjadwalan DM, Pengguna Bisa Atur Waktu Pengiriman Pesan
PPN Indonesia Tertinggi di ASEAN, tapi Masih Rendah dari Anggota OECD
Jalani Uji Coba, Manchester United Berpeluang Datangkan Pemain Bertalenta Cemerlang di Dunia
Wisata Hiu Paus Gorontalo, Destinasi Liburan Akhir Tahun yang Unik
Apa Sih Manfaat Jalan Kaki? 3 Fakta Ilmiah yang Bikin Anda Lebih Sehat dan Panjang Umur
Waspada, Lebih dari 100 Laporan Kasus Pencurian Tercatat di Bandara Kuala Lumpur Malaysia Sepanjang 2024
6 Anak Artis Ini Masuk Kuliah di Tahun 2024, Asila Maisa Masuk UI
Kumpulan Hoaks Seputar Sepak Bola, Simak Faktanya
Resolusi Olla Ramlan di 2025: Pasangan Kali ya