Liputan6.com, Jakarta - Tercatat 3 jemaah haji asal Indonesia menjadi korban tragedi Mina, Arab Saudi, saat hendak lempar jumrah. Kepala Bidang Humas Kementerian Agama (Kemenag) Rosid‎in Karidi mengatakan, 2 dari 3 WNI tersebut sudah diidentifikasi.
Kemenag mengatakan, identifikasi awal yang menunjukkan bahwa ada korban dari WNI berasal dari kain slayer (kain yang biasa dikalungkan di leher atau kepala) yang dipakai jemaah haji Indonesia.
"Informasi yang kami terima ada slayer identitas jemaah yang berasal dari Indonesia," ucap Rosidin di Kemenag,‎ Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Setelah itu, lanjut Rosidin, pihaknya melakukan koordinasi dengan panitia penyelenggara ibadah haji di Mekah untuk memeriksa informasi tersebut. Kemudian meneruskannya ke masing-masing ketua regu untuk menanyakan ada tidaknya peserta rombongannya yang hilang.
"K‎ita terus berkoordinasi untuk saling kroscek kemudian melaporkan ke ketua regu apakah ada jemaah yang merasa kehilangan," ucap dia.
Rosidin menerangkan, ketiga WNI yang menjadi korban itu kemungkinan besar tersesat hingga berjalan di jalur yang bukan untuk rombongan jemaah haji Indonesia.
"Mungkin karena faktor kelelahan, jadi kemungkinan terlepas sangat besar," ujar Rosidin.
Tragedi Mina terjadi pada Kamis 24 September pagi waktu Arab Saudi. Tragedi ini disebut-sebut telah menewaskan 717 jemaah dan melukai ratusan jemaah lainnya dari berbagai negara. Tiga di antara korban merupakan jemaah haji asal Indonesia. Tragedi ini terjadi di jalur menuju tempat melempar jumrah. (Mvi/Sun)