Korban Tragedi Mina Asal Indonesia Menjadi 59 Jemaah

Untuk mencegah wabah penyakit, pihak Muashim pada Senin 28 September lalu memutuskan untuk memakamkan jenazah yang sudah teridentifikasi.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Okt 2015, 12:11 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2015, 12:11 WIB
Jenazah Jamaah Haji
Sejumlah jenazah korban Tragedi Mina (REUTERS / Stringer)

Liputan6.com, Mekah - Sampai Kamis (1 Oktober) dini hari, tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) berhasil mengidentifkasi 2 jemaah haji Indonesia yang wafat karena tragedi Mina. Dengan demikian, jumlah jemaah haji wafat yang telah diidentifikasi menjadi 59 orang, yakni 55 jemaah haji asal Indonesia dan 4 WNI mukimin.

"Adapun 2 jamaah yang baru teridentifikasi wafat adalah Abdul Wahab Idris Jafar (BTH 14/A2708444) dan Hosen Ibrohim Nimat (SUB 48/B1023186)," ujar Kepala Daker Mekah Arsyad Hidayat dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/10/2015).

Arsyad menjelaskan, pemerintah memungkinkan pemulangan jenazah korban tragedi Mina ke Tanah Air. Sebab pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi, dan hal itu dimungkinkan. Namun, keluarga jemaah haji Indonesia selama ini lebih memilih memakamkan jenazah keluarganya yang wafat di Kota Suci.

Apalagi, lanjut Arsyad, terhitung sejak 24 September hingga 1 Oktober 2015, usia jenazah korban tragedi Mina sudah sekitar 7 hari. Untuk mencegah wabah penyakit, pihak Muashim pada Senin 28 September lalu memutuskan untuk memakamkan jenazah yang sudah teridentifikasi.

"Ini sebagai upaya pihak Muashim sesuai arahan Kementerian Kesehatan untuk tidak terjadinya menularnya wabah penyakit yang tidak diinginkan," jelas dia.

Korban Hilang dan Dirawat

Arsyad menyebutkan, Murtiningsih Neman Sunar Akun, jemaah Kloter 48 Embarkasi Surabaya (SUB 48) yang menjadi korban cedera tragedi Mina dan dirawat di rumah sakit Arab Saudi, kini sudah kembali ke kloternya. Dengan demikian, jemaah cedera yang masih dirawat di rumah sakit tinggal 4 orang.

Arsyad berharap jemaah haji yang cedera akibat tragedi Mina, tetap bisa menyempurnakan ibadahnya. Jika belum ke kota Madinah, jemaah bisa tetap meneruskan perjalanannya ke Madinah, sekaligus berziarah ke makam Rasulullah SAW dan menunaikan salat Arbain.

Menurut Arsyad, ada informasi dari para ketua kloter dan ketua rombongan terkait trauma psikologis yang dialami korban tragedi Mina. Namun umumnya terjadi pada hari-hari pertama, pasca-tragedi Mina. Setelah dilakukan pendekatan dari ketua kloter, ketua rombongan, dan ketua regu, kondisi jemaah sudah mulai membaik.

Bagi jemaah yang saat ini sendiri karena teman sekamarnya wafat pada tragedi Mina, Arsyad menyarankan, ketua kloter memindahkan agar bisa berkumpul dengan jemaah haji yang lain.

Sementara, Arsyad menambahkan, jumlah jemaah haji yang dilaporkan belum kembali ke maktab sampai Kamis dini hari pukul 02.30 WAS berkurang. Dari yang semula dilaporkan 78 orang, kini menjadi 74 orang yang berasal dari 14 kloter.

Berikut 74 jemaah haji Indonesia yang belum kembali ke maktab;

1. Kloter BPN 5 sebanyak 1 orang
2. Kloter BTH 14 sebanyak 8 orang
3. Kloter JKG 33 sebanyak 1 orang
4. Kloter JKS 21 sebanyak 2 orang
5. Kloter JKS 61 sebanyak 37 orang

6. Kloter LOP 9 sebanyak 1 orang
7. Kloter SOC 62 sebanyak 6 orang
8. Kloter SUB 28 sebanyak 4 orang
9. Kloter SUB 48 sebanyak 6 orang

10. Kloter SUB 61 sebanyak 1 orang
11. Kloter UPG 10 sebanyak 4 orang
12. Kloter JKG 35 sebanyak 1 orang
13. Kloter BTH 15 sebanyak 1 orang
14. Kloter SUB 34 sebanyak 1 orang.

(Rmn/Ein)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya