Liputan6.com, Pekanbaru - Muhammad Iqbal, pegawai Kantor Kementerian Agama di Pekanbaru, Riau, meninggal dunia setelah mengalami sesak nafas. Diduga pria berusia 31 itu wafat akibat kabut asap yang telah beberapa hari menyelimuti wilayah tersebut.
Menurut ayah Iqbal, Haji Hasan Amal, putranya itu memang memiliki riwayat asma. Penyakit ini kemudian kian parah ketika korban pulang bekerja pada Senin 5 Oktober 2015 petang.
Iqbal pun dirawat keluarga di rumah. Bahkan ia sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan maksimal. Namun nyawanya tidak tertolong.
Advertisement
"Saya sudah ingatkan anak saya ini (Iqbal) agar selalu memakai masker kalau keluar dan pergi kerja. Kemarin itu dia tak pakai masker dan asmanya kambuh. Dia sudah menderita asma sejak SMP. Ya namanya sudah takdir, kita tak bisa berbuat apa-apa," cerita Haji Hasan Amal di Pekanbaru, Selasa (6/10/2015).
Iqbal, sebut sang ayah, meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Sehari-hari Iqbal bekerja sebagai pegawai di Kantor Wilayah Kementerian Agama Riau. Pada hari terakhir, Iqbal masih bekerja dengan sepeda motornya, meski asap pekat mengepung Kota Pekanbaru.
Setelah disemayamkan di rumah duka di Jalan Tuah Karya, Gang Lengkepen Kelurahan Tampan, Pekanbaru, jasad Iqbal pun dimakamkan di TPU Sialang Munggu, Panam.
"Kita ikhlas, kalau memang begini takdirnya," tukas sang ayah yang terpukul atas kehilangan anak kesayangannya.
Muhammad Iqbal menjadi korban kedua yang meninggal dunia setelah asap mengepung wilayah Riau. Sebelumnya, seorang anak perempuan yang duduk di bangku kelas 5 SD bernama Muhanum Anggriawati mengalami gagal pernafasan dan dinyatakan meninggal pada Kamis 10 September 2015 lalu.
Hingga kini, korban sakit akibat asap di Riau terus bertambah dan menembus angka 57.536 jiwa, di mana penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) masih menempati posisi teratas dengan jumlah penderita 47.836 jiwa, Pneumonia 847 jiwa, Asma 2.213 jiwa, iritasi mata 2.880 jiwa, disusul penderita penyakit kulit 3.760 jiwa. (Ali/Sun)