Liputan6.com, Magelang - Kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah Indonesia bagian barat menyebabkan bencana kabut asap. Ini menyebabkan masyarakat di wilayah terdampak asap tersebut terkena penyakit paru-paru dan saluran pernapasan.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pemerintah akan membantu warga yang menjadi korban kabut asap dengan memberikan uang jaminan hidup (jadup).
Jadup adalah bantuan yang diberikan Kementerian Sosial kepada penerima Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) dalam situasi sulit dengan besaran Rp 10 ribu per hari selama kurun waktu 3 bulan.
"Kemensos membantu sesuai dengan tugas dan fungsi kami. Saya tinjau langsung di 7 provinsi terdampak. Exercise jadup, pemegang PSKS di seluruh wilayah terdampak berhak mendapatkan jadup. Ini bukan kompensasi ya. Karena pemegang jadup di provinsi tersebut 25 persen masyarakat kurang mampu, jadi tepat sasaran," jelas Khofifah saat meninjau penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di desa Kemirirejo, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 10 Oktober 2015.
Dia mengatakan, dana ini akan cair bila kepala daerah mengajukan data diri calon penerima jadup di wilayah mereka. Sementara waktu, jadup hanya akan diberikan kepada pemegang kartu PSKS.
Khofifah mengatakan, Kemensos bekerja berdasarkan data yang ada, sehingga penggunaan anggaran dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, masyarakat yang belum terdata oleh Pemda tidak mendapatkan jadup.
"Saya minta bupati dan walikota menyisir lagi warganya. Kalau sudah, ajukan data by name by address, warganya akan menerima jadup. Yang paling siap datanya adalah data pemegang PSKS. Itu pun (cair) kalau ada surat dari walikota dan bupati daerah terdampak," terang Khofifah.
6 Provinsi
Perempuan berkerudung ini mengatakan, baru 6 gubernur di daerah terdampak yang mengajukan permohonan bantuan jadup, lengkap dengan data diri warga. Jumlah warga di 6 provinsi yang akan menerima jadup mencapai 1,44 juta jiwa.
"Saat ini sudah ada 6 gubernur yang mengajukan jadup. Penerimanya 1,44 juta pemegang PSKS di 6 provinsi terdampak asap. Kami juga masih membahas ini dengan Bappenas dan saat ini anggaran sedang dihitung oleh Kemenkeu," ujar Khofifah.
Tak hanya jadup, bilamana kepala daerah di provinsi terdampak asap sudah menetapkan situasi daerahnya darurat, mereka berhak menyalurkan bantuan pangan bagi warga. Khofifah menerangkan, setingkat bupati berhak mendistribusikan beras seberat 100 ton, kemudian setingkat gubernur berhak mendistribusikan beras seberat 200 ton.
"Bupati dan walikota asal yang sudah memutuskan kondisi darurat, boleh mengeluarkan 100 ton beras. Kalau gubernur 200 ton," katanya. (Bob/Ron)
1,4 Juta Warga Terdampak Asap Dapat Uang Jaminan Hidup
Bantuan ini, sementara, diberikan ke penerima PSKS yang dalam situasi sulit dengan besaran Rp 10 ribu per hari selama 3 bulan.
Diperbarui 11 Okt 2015, 15:53 WIBDiterbitkan 11 Okt 2015, 15:53 WIB
Sejumlah warga melakukan Salat Minta Hujan dekat Sungai Musi di Palembang, Minggu (20/9/2015). Mereka berharap Tuhan segera menurunkan hujan dan menghilangkan kabut asap yang melanda Sumatra dan Kalimantan. (Reuters/Beawiharta)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Pro Kontra Study Tour, Wakil Ketua DPRD Jabar Sebut Sekolah Harus Taat Aturan
9 Anime yang Belum Tamat hingga Kini
Manajer Slank Benarkan Kabar Bunda Iffet Meninggal Dunia, Rencana Dimakamkan Minggu Siang Ini
Bunda Iffet Meninggal Dunia, Berperan Besar Mengubah Bimbim Slank Dkk yang Sempat Kecanduan Narkoba
Hasil PSU Kabupaten Serang, Istri Mendes Kalahkan Anak Ratu Atut
Hotman Paris Mau Bangun Masjid di Bekasi, Begini Kata Buya Yahya soal Nonmuslim Bikin Masjid
Chelsea Cari Kiper Baru, Salah Satunya Pemain Idaman Manchester United
Cak Imin Bakal Tunjuk Iman Sukri Nahkodai PKB Bali, Ajak Sowan ke Kiai Tapal Kuda
Tombak Trisula Senjata Tradisional Palembang Simbol Kekuasaan hingga Kekuatan Gaib
Menang di BYON Madness, Ongen Saknosiwi Masih Sempurna
Bunda Iffet, Ibu Bimbim Slank Meninggal Dunia di Usia 87 Tahun
Piala Sudirman 2025: Indonesia Optimistis Menang Lawan Inggris