Liputan6.com, Jakarta - Kekerasan terhadap anak di Indonesia seperti tak ada habisnya. Kali ini menimpa seorang bocah berusia 8 tahun yang berinisial R.
Diduga mengalami kekerasan, bocah R yang tinggal bersama ibu tiri dan ayah kandungnya, memilih melarikan diri dari rumahnya pada Senin dini hari 12 Oktober lalu. Dia ditemukan seorang penjual soto bernama Ari Puswanti (35).
"Saya menemukan anak ini jam 12 malam lewat hampir setengah satuan pas mau tutup warung soto. Saya tanya mau ke mana, udah makan belum? Malam-malam masih keluyuran," ucap Ari di Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Sabtu (17/10/2015).
Saat mendengar pengakuan R yang belum makan, dia pun memberikan makanan kepada bocah perempuan yang tinggal di Naggrak, Bogor, Jawa Barat yang berjalan kaki menuju Plaza Cibubur, Jakarta Timur.
"Saya kasih makan, katanya belum makan. Abis itu karena melihat dia kucel, saya langsung mandikan. Pas dimandiin itulah, R ngomong pelan-pelan. Pas lihat punggungnya, biru-biru, langsung nanya kenapa," beber Ari.
Karena penasaran, Ari pun terus menanyakan kepada R. Akhirnya bocah itu pun mengaku disiksa orangtuanya.
"R ngaku disiksa oleh orangtuanya, yang mana ayah kandung dan ibu tirinya. Dia takut pulang karena enggak bawa uang yang cukup. Dia harus setor Rp 50.000, tapi baru bawa uang Rp 47.000," tutur Ari.
Setelah itu, Ari pun menambah uang Rp 3.000 agar R dapat pulang. Ari takut lantaran belum melapor kepada pengurus rukun tetangga atau RT dan dianggap melakukan penculikan.
"Saya kasih uang terus suruh anak angkat saya suruh antar ke perempatan. Pas bangun besoknya, saya lihat dia tidur di depan toko dengan alas kardus," ujar Ari.
Karena kasihan, Ari pun melaporkan ke RT dan ke pihak Kepolisian. Ternyata R dilaporkan hilang oleh ayahnya. Namun, nomor telepon seluler orangtua R tidak aktif.
"Pas di kantor polisi ada laporan. Namanya sama terus ada nomor hand phone-nya. Sempat 3 kali nyambung, tapi nomornya enggak aktif. Terus polisi nyari ke alamatnya, tapi rumahnya juga kosong, karena itu saya akhirnya bawa ke Komnas Anak," pungkas Ari. (Ans/Ron)
Diduga Disiksa Ibu Tiri, Bocah R Pilih Kabur dari Rumah
Kekerasan terhadap anak di Indonesia seperti tak ada habisnya. Kali ini menimpa seorang bocah berusia 8 tahun yang berinisial R.
diperbarui 17 Okt 2015, 15:58 WIBDiterbitkan 17 Okt 2015, 15:58 WIB
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait dan bocah R yang diduga dianiaya ibu tiri. (Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cak Imin Prihatin Siswa SD di Medan Duduk di Lantai karena Belum Bayar SPP: Kita Carikan Solusi
Miftah Maulana Dituduh Playing Victim Usai Kembali Isi Pengajian, Memang Bagaimana Ciri-cirinya?
Deretan Nama Kampung di Kecamatan Kraton Yogyakarta yang Terinspirasi dari Nama Dalem Pangeran
Amal Tidak Menjamin Masuk Surga, Mengapa Harus Tetap Beribadah? Simak Jawabannya
Siswa SD di Medan Dihukum Duduk di Lantai karena Nunggak SPP, Orangtua: Jaga Mental, Saya Akan Tarik dari Sekolah
Kemenag Dorong Pengukuhan 600 Ribuan Guru Profesional Pendidikan Islam
Karakter Masyarakat Banyumas di Balik Logat Ngapak
Disanksi PTDH Karena Perkosa dan Paksa Pacarnya Aborsi, Bripda F Ternyata Bertugas Lagi
Diguyur Hujan Semalaman, Ratusan Rumah di Pesisir Barat Lampung Terendam Banjir
Puasa Ayyamul Bidh Rajab: Jadwal Januari 2025, Niat dan Keutamaan Pahala Dobel
Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Letusan Capai 700 Meter
3 Negara Selain Indonesia yang Ganti Pelatih di Tengah Kualifikasi Piala Dunia 2026: Ada yang Sukses?