BMKG Deteksi 40 Titik Kebakaran Hutan di Papua Barat

BMKG memprediksi titik panas ini akan terus bertambah.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Okt 2015, 06:59 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 06:59 WIB
20151019-Ilustrasi-Kebakaran-Hutan
Ilustrasi Kebakaran Hutan (iStockphoto)

Liputan6.com, Sorong - Kebakaran hutan di Sorong, Papua Barat menggila. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jefman Kota Sorong, Papua Barat mencatat ada 40 titik kebakaran hutan yang terdeteksi oleh satelit.

"Titik kebakaran hutan terbanyak yang menimbulkan kabut asap tebal tersebar di Kabupaten Fakfak yakni 27 titik," Kepala BMKG Stasiun Jefman Kota Sorong, Frans Rahawarin di Sorong, Jumat (23/10/2015) seperti yang dikutip dari Antaranews.

Selain Kabupaten Fakfak, terdapat pula 6 titik kebakaran hutan terbesar di Kabupaten Kaimana, 2 titik di Sorong, 2 titik Sorong Selatan, 1 titik di Tambrauw dan dua titik di Kabupaten Teluk Wondama.

Dia mengatakan titik panas ini akan terus bertambah. Ini berpotensi mengganggu kesehatan masyarakat akibat kabut asap jika tidak diatasi secepatnya.

Oleh karena itu, dia berharap pemerintah setempat terus berkoordinasi dengan BMKG untuk menunjukkan titik-titik panas. Ini akan memudahkan pemadaman yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan dan hutan. Ini dapat berdampak pada polusi udara yang akan merugikan kesehatan masyarakat.

Kebakaran hutan di Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Fakfak, Kaimana, Tambrauw dan Teluk Wondama, kata dia, mengirimkan kabut asap. Kabut ini menyelimuti Kota Sorong dan sekitarnya sehingga jarak pandang menurun.

Menurut dia, kabut asap tersebut dapat teratasi dengan 2 cara, yakni memadamkan titik-titik kebakaran hutan oleh manusia dan hujan. Namun, hujan diprediksikan baru terjadi pada November 2015. (Bob/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya