Liputan6.com, Palangkaraya - Sejumlah keluarga korban meninggal akibat bencana kabut asap yang melanda Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menerima santunan langsung dari Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Bantuan santunan yang diberikan sebesar Rp 15 juta sebagai bentuk belasungkawa dari pemerintah itu diberikan secara simbolis kepada tiga keluarga korban.
Baca Juga
"Apa yang kami berikan ini sebagai salah satu bentuk rasa turut bela sungkawa dan duka cita. Meski tidak dapat mengembalikan yang telah terjadi semoga dapat bermanfaat untuk bapak dan ibu sekalian," kata Khofifah di Palangka Raya, Minggu (25/10/2015).
Advertisement
Dalam kesempatan itu, Khofifah yang didampingi pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah beserta Wali Kota Palangka Raya berdialog dengan keluarga korban. Ia juga meminta keluarga yang ditinggalkan untuk tabah dan bersabar menghadapi cobaan itu.
Yesi Marcela (24) ibu korban meninggal diduga akibat kabut asap mengatakan sangat terpukul terhadap kejadian yang telah merenggut nyawa anaknya yang masih bayi.
"Anak saya Ratu Agnesia baru 1,5 bulan buk sekarang sudah tidak ada. Jumat siang Ratu saya bawa ke rumah sakit tapi ternyata Sabtu pagi sudah tidak ada," katanya kepada Menteri Khofifah sambil menangis.
Ratu merupakan salah satu korban meninggal diduga karena dampak bencana kabut asap sebagai akibat terbakarnya lahan dan hutan di sejumlah wilayah di Indonesia.
Hingga kini ada 5 warga yang meninggal di Kalimantan Tengah, 5 di Riau, dan 4 di Palembang.
Kabut asap yang terjadi salah satunya di Palangka Raya dengan tingkat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di ambang batas sangat membahayakan kesehatan, khususnya bagi masyarakat yang berpotensi tinggi seperti anak-anak, orang berusia dan penderita gangguan pernapasan.
Untuk meminimalisir dampak buruk kabut asap, pemerintah menyiapkan langkah-langkah evakuasi jika kondisi udara memburuk dan salah satunya dengan opsi menyediakan alat penyaring udara (air purifier).
Kementerian Sosial memesan 7.000 unit penyaring udara yang akan diprioritaskan untuk ditempatkan di titik-titik evakuasi di Kalimantan Tengah. (Ant/Ali/Dan)