Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan, persoalan lambannya pemadaman bencana asap di beberapa Sumatera dan Kalimantan salah satunya disebabkan karena kurangnya dana pemerintah daerah untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
"APBD lebih banyak dialokasikan untuk membangun, jadi lupa untuk saving, sehingga mereka tak punya bujet darurat. Faktanya, saat saya turun ke lapangan, ada di pinggir jalan terbakar, tapi pemadam tak datang-datang," ujar Mahyudin di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (28/10/2015).
Saat ditanya apakah ke depan perlu adanya penambahan atau perubahan pada APBD, menurut politikus Golkar ini hal itu tidak perlu dilakukan.
"Saya kira normal saja. Tidak lantas disiapkan. Kalau memang dananya ada di BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), maka BNPB yang harusnya ditambah banyak anggaranya. Tapi berbasis kewilayahan," tegas dia.
Selain itu, menurut Mahyudin, dalam pendanaan, kementerian harus fleksibel terhadap anggaran di instansinya, terlebih untuk membantu pemerintah daerah.
Namun, lanjut politikus Golkar ini, fleksibel anggaran itu menjadi sulit direalisasikan, karena banyak pemerintah daerah maupun di tingkat kementerian, takut akan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Banyak yang takut nantinya dijaring KPK. Akhirnya semuanya menjadi lambat, baik itu penyerapan atau fleksibelitas anggaran. Ini perlu disinkronkan oleh pemerintah," ungkap Mahyudin.
Meski demikian, Mahyudin pun mengingatkan agar tak perlu takut untuk melenturkan anggaran, selama masih dalam aturan dan bertanggung jawab.
"Memang kementerian harus fleksibel, asal benar-benar (menggunakan anggaran itu). Misalnya, bagi masker 5 juta buah bilangnya 3 juta. Itu yang bahaya. Karenanya perlu sikap yang bertanggung jawab," pungkas Mahyudin. (Dms/Ans)
Mahyudin MPR: Dana Pemda Jadi Faktor Lambatnya Pemadaman Asap
Kepala daerah takut menggunakan dana daerah karena sebelumnya tidak ada alokasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Diperbarui 28 Okt 2015, 23:06 WIBDiterbitkan 28 Okt 2015, 23:06 WIB
Wakil Ketua MPR Mahyudin (tengah) saat menjadi pembicara pada diskusi "Rupiah Terpuruk dan Dampaknya bagi Perekonomian Indonesia", Jakarta, Kamis (19/03/2015). (Liputan6.com/Andrian M Tunay)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Trik Isi Bensin di Pom untuk Pengisian BBM yang Aman dan Efisien
3 Zodiak Ini Terlalu Berlebihan dalam Menganalisis Kehidupan Percintaan Mereka
Jadi Relawan Korban Kebakaran Hutan di Korea, Jin BTS Sajikan Makanan buat Para Pengungsi
Waspada Bahaya Minum Es Teh Jumbo Rp 3.000-an
Prediksi Piala Asia U-17 2025 Timnas Indonesia U17 vs Yaman U17: Kesempatan Emas Amankan Tiket Piala Dunia
ASDP: Baru 30 Persen Pemudik Kembali ke Jawa dari Sumatera via Pelabuhan Bakauheni
Cut Syifa Bintang Cinta di Ujung Sajadah Dukung Korban Pelecehan: Tuhan Tak Pernah Tinggalkan Kalian
Awal Pekan Masih Libur Lebaran dan Cuti Bersama, Ganjil Genap Jakarta Tak Berlaku Senin 7 April 2025
Trik Agar Kue Cucur Tidak Keras Saat Dingin, Simak Pula Cara Membuatnya
Gunung Dukono Erupsi Lagi Senin 7 April 2025, Semburkan Abu Vulkanik 2.300 Meter
Hari Ini Lebaran Ketupat, Apakah Boleh Menjalankan Puasa Syawal?
Merasa Diremehkan? Coba 7 Cara Ini untuk Mendapatkan Respek