Liputan6.com, Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) DPR menyatakan sudah menyiapkan materi pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016, sesuai hasil beberapa panja atau panitia kerja. Yakni Panja RUU APBN, Panja Pemerintah Pusat, Panja Transfer Daerah, dan Panja Asumsi Makro.
Anggota Banggar DPR dari Fraksi Nasdem Johnny G Plate mengatakan, 9 fraksi di DPR menyetujui hasil panja tersebut, kecuali Fraksi Gerindra yang tak menyetujui Panja Asumsi Makro.
"Sudah selesai dibahas dan selanjutnya DPR siap untuk melakukan raker dengan pemerintah, untuk memutuskan pembahasan tingkat I. Untuk besok pembahasan tingkat I di paripurna," kata Johnny disela rapat Banggar, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 29 Oktober 2015.
Wakil Ketua Fraksi Nasdem ini menjelaskan, yang diperdebatkan Fraksi Gerindra dalam pembahasan tersebut adalah soal Penyertaan Modal Negara (PMN).
Baca Juga
"Itu dipertanyakan, terkait subsidi juga dibicarakan. Subsidi listrik kan diberikan kepada keluarga miskin yang 450 KVA dan 900 KVA itu. Kalimat-kalimatnya juga diperhatikan betul, agar subsidinya dialokasikan dengan benar," ujar dia.
Selain itu, kata Johnny, ada juga soal Peraturan Presiden (Perpres) yang harus disiapkan nanti terkait 3 hal di APBN. "Khususnya di anggaran pendidikan, karena perlu rinciannya melalui peraturan presiden," sambung dia.
Lebih lanjut, Johnny mengatakan, dari fraksi yang ada, Fraksi Gerindra belum menyetujui 4 hasil panja.
"Gerindra, belum bisa menyetujui terkait 4 hasil panja. Walau pun panja itu juga anggotanya dari unsur Gerindra. Fraksi Gerindra belum bisa setujui itu, tapi 9 fraksi tetap mengagendakan raker dengan pemerintah untuk pembahasan tingkat I," tandas Johnny.
Rapat Banggar hingga Kamis malam ini masih berlanjut. Sebelumnya rapat Banggar DPR dilakukan tertutup, namun setelah diskors rapat tersebut akhirnya dibuka. (Rmn)