Liputan6.com, Jakarta - Sebentar lagi wilayah Indonesia, termasuk DKI Jakarta, akan segera memasuki musim hujan. Seperti yang sudah pernah terjadi, musim hujan selalu membawa banjir dan menggenangi Ibu Kota. Tak ingin terulang, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengambil langkah taktis.
Ahok mengatakan sedang mengupayakan seluruh saluran air di Jakarta terhubung. Dengan demikian, tidak ada lagi aliran air yang terhambat dan mengakibatkan genangan di lokasi tertentu.
"Sekarang di Jakarta kan sistem air Belanda sudah bagus, tahu enggak? Tiga belas sungai dan ada yang sampai 800 sungai-sungai penghubung. Jadi kalau semua berhubungan kan istilahnya ini bejana kapiler nih, air turun, kalau ada saluran semua pasti beres," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (2/11/2015).
Baca Juga
Meski demikian, tak mudah untuk menghubungkan seluruh sungai. Mantan Bupati Belitung Timur itu menjelaskan pihaknya terus melakukan upaya untuk menormalisasi sungai. Menurut dia, masih ada di beberapa wilayah Jakarta yang salurannya terputus karena diduduki PKL atau rumah.
"Kebocoran memang masih ada karena kan memang 63 km belum tertutup rapat. Kita baru mau kerjain terus itu. Tapi kalau lagi surut ya pasti turun. Saya yakin. Kamu tes saja malam ini. Katanya ramalan cuaca mau hujan besar, pasti genangan akan cepat sekali hilang," ujar Ahok.
Bukan hanya normalisasi sungai, Ahok mengatakan optimalisasi pompa juga terus dilakukan. Alat berat juga terus diturunkan untuk menggerus sedimentasi yang menyebabkan pendangkalan sungai.
"Kalau kamu perhatiin Ancol dan (waduk) Ria Rio sekarang, kenapa airnya turun? Kita sudah tes, untuk masuk saluran pompa itu kita gali lebih dalam. Kalau kamu lihat Gunung Sahari sekarang sudah turun 2 meter ini. Kan Gunung Sahari sudah tergenang itu karena lumpur-lumpur yang ada di kali Ancol itu tinggi. Nah, sekarang kita lagi bersihin," ucap Ahok. (Put/Ado)**