Liputan6.com, Jakarta - Baru sepekan hujan mengguyur, sungai di Jakarta sudah dipenuhi sampah. Selain merusak pemandangan, bau menyengat menyeruak dari tumpukan sampah. Dampaknya, tentu saja menganggu kenyamanan warga sekitar. Apa kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama?
Ahok, sapaan Basuki Tjahaja Purnama, menyebut kisruh sampah yang beberapa waktu lalu melilit Jakarta menjadi salah satu penyebab sampah mulai menggunung di awal musim hujan sekarang, terutama di sungai-sungai.
Aksi penghadangan truk-truk sampah di Cileungsi, Bogor, dia menjelaskan, berakibat truk-truk hanya bisa membawa sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) melalui rute Bekasi Barat. Itu juga terbatas waktu, yaitu dari pukul 21.00 WIB hingga 05.00 WIB. Akibatnya, sampah-sampah tidak terangkut maksimal.
"Kami ada sedikit masalah saja. Sampah yang kemarin kan butuh seminggu (didistribusikan ke TPA), ini gara-gara stop (pendistribusian). Jadi bau ditambah hujan. Sebenarnya kalau nggak terjadi penahanan truk masuk ke Bekasi kemarin, kita tuh nggak ada masalah," ujar Ahok di Lapangan IRTI Monas, Jakarta Pusat, Selasa (10/11/2015).
Oleh sebab itu, langkah yang ditempuh guna mengurangi volume sampah di sungai adalah dengan mengeruk sampah-sampah tersebut dan memaksimalkan pendistribusian sampah-sampah ke TPA. Sambil menunggu datangnya truk-truk sampah baru yang dapat mengangkut sampah lebih banyak lagi.
Seiring waktu, Dinas Kebersihan tengah menunggu datangnya 352 truk sampah baru yang mampu mengangkut lebih banyak sampah lagi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini memiliki 300-an truk sampah dan sisanya menyewa.
"Mau nggak mau (banyak sampah di sungai), karena kiriman. Makanya saya sudah bilang, musim hujan, Anda mau nggak mau mesti tungguin alat berat. Karena truk kita kurang. Apalagi kan mau masuk lagi 352 truk baru," beber Ahok.
Ahok berharap, dengan adanya armada baru truk sampah, warga Jakarta tidak perlu lagi khawatir dengan timbunan sampah. "Truk sampah sampai akhir tahun akan tambah lagi. Jadi tahun depan total semua truk kita cukup," terang dia. (Dry/Sun)