Menko Luhut: Masa Iya Melobi Pakai Cendol

Pemerintah kembali membantah adanya peran broker yang bermain dalam proses pertemuan antara Presiden Jokowi dan Obama.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 11 Nov 2015, 21:52 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2015, 21:52 WIB
Lapor LHKPN, Luhut Panjaitan Sambangi Gedung KPK
Luhut Binsar Pandjaitan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan heran dengan isu yang menyebutkan pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama karena bantuan lobi broker.

Luhut menegaskan, isu tersebut sangat tidak benar dan menyesatkan, karena sangat tidak mungkin jika pertemuan tersebut dilakukan melalui lobi-lobi Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat melalui pihak ketiga.

"Gaji Dubes itu tidak cukup untuk beli wine, masa iya lobi-lobi pakai cendol. Kan kalau melakukan lobi itu beli wine juga," kata Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (11/11/2015).

Menurut Luhut, pertemuan antara Jokowi dan Obama beberapa waktu lalu di Amerika Serikat digelar karena ada undangan resmi kenegaraan. Oleh karena itu, dia justru balik bertanya kenapa pertemuan kedua kepala negara tersebut dihebohkan.

Bahkan, Luhut menambahkan, jika memang ada yang memanfaatkan pertemuan keduanya dengan membayar broker atau jasa lobi, maka itu di luar agenda undangan resmi.

"Kalau dimanfaatkan pedagang atau pengusaha yang di sini ikut ke sana, ya itu duit mereka. Tidak ada pemerintah kita bayar dan sampai harus mengeluarkan uang," tandas Luhut. (Dms/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya