Ginandjar Ajak Ical dan Agung Contoh Soeharto

Sejumlah kaum muda Golkar juga berharap ada percepatan perdamaian di tubuh partai berlambang beringin itu.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 12 Nov 2015, 21:04 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2015, 21:04 WIB
Agung Laksono Dilaporkan Ical ke Bareskrim Polri
Meski melaporkan Agung Laksono cs, Ical tak melaporkan kader Golkar lain yang juga ikut Munas Ancol.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior Golkar Ginandjar Kartasasmita mengimbau agar Ketum Golkar Munas Bali Aburizal Bakrie (Ical) dan Ketum Golkar Munas Ancol Agung Laksono (AL) untuk mencontoh sikap Presiden ke-2 RI Soeharto.

"Saya imbau kesampingkan hal-hal pribadi. Contoh Pak Harto, belum habis masa beliau menjabat, sudah mengundurkan diri. Kalau beliau mau, tentu bisa lain lagi sejarahnya," kata Ginandjar usai menerima Poros Muda Golkar di Jakarta, Kamis (12/11/2015).

Ketua Harian Palang Merah Indonesia (PMI) itu menjelaskan saat Mei 1998, Soeharto tidak pernah memaksakan kehendak pribadi, tapi memilih mendengarkan keluhan rakyat dan rela turun dari jabatannya.

Selain itu, Ginandjar juga‎ mengatakan, sosok mantan Presiden BJ Habibie juga pantas untuk ditiru. "Pak Habibie, juga berhak jadi presiden sampai 2003 tapi dia selenggarakan pemilu 1999 dan rela mundur," tutur dia.

Sementara, Ketua DPP Golkar Versi Munas Bali Ahmad Doli Kurnia‎ menegaskan Ginandjar dan Poros Muda Golkar punya kesamaan untuk percepatan perdamaian di tubuh partai berlambang pohon beringin.

"Kita sepakat percepatan mengakhiri konflik dan menjadi kesatuan Golkar dan tidak boleh ada pihak yang terabaikan," ujar Doli.

Para anggota Poros Muda Golkar yang hadir dan menemui Ginandjar adalah Ketua DPP Golkar versi Munas Bali Ahmad Doli Kurnia, Juru Bicara Poros Muda Golkar Andi Sinulingga, Wasekjend Golkar Munas Ancol Lamhot Sinaga, dan Ketua DPP Partai Golkar Munas Ancol Melki Laka Lena‎. (Dms/Ans)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya