Pita Hitam di Dada untuk Dokter Andra

Pita hitam yang digunakan anggota IDI di Tangsel sebagai ungkapan duka untuk dokter muda tersebut.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 13 Nov 2015, 13:21 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2015, 13:21 WIB
Dokter Muda yang Meninggal di Aru Sempat Pulang ke Rumah
Proses evakuasi sang dokter untuk mendapatkan perawatan intensif sempat mengalami kendala. (Naomi Trisna/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tangerang Selatan - Keluarga dan rekan Dionisius Giri Samodra atau Andra (24) terus berdatangan di rumah duka Jalan Cempaka B5 Nomor 5, Kompleks Mahkamah Agung, Pamulang Indah Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Salah satunya adalah rekan Andra dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Saat datang ke rumah duka, mereka membentangkan kain putih bertuliskan 'Kami Ikatan Dokter Indonesia Mengucapkan Selamat Jalan Sejawat Dr Dionsius Giri Samodra'. Di bawahnya, tercoret tanda tangan para dokter yang hadir lengkap dengan tulisan ucapan belasungkawa.

Sebagian anggota IDI yang datang juga mengenakan pita hitam di dada sebelah kirinya. Hal tersebut menandakan IDI tengah berkabung.

Pantauan Liputan6.com di lapangan, karangan bunga membanjiri rumah duka. Ada karangan bunga dari Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, IDI berbagai cabang daerah, ikatan klinik, dan beberapa instansi kedokteran serta rumah sakit.

Ada pula ungkapan duka dari almamater almarhum, Rumah Sakit Hasanudin Makasar. Selain itu, terdapat juga sejumlah karangan bunga yang datang dari Pemerintahan Kepulauan Aru, seperti Pejabat Bupati Kepulauan Aru Angelius Renjaan dan Dinas Kesehatan Kepulauan Aru.

"Pemda setempat, mereka sangat bertanggung jawab juga. Saya cukup salut pada Pemda Aru, terima kasih," kata ibu dari Andra, Fransisca Ristansiah, di rumah duka, Jumat (13/11/2015).

Sementara itu, peti kosong yang dipesan untuk jenazah sudah didatangkan ke rumah duka. (Bob/Mut)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya