Setya Novanto Akui Ajak Reza Chalid Temui Bos Freeport

Dalam pertemuan itu, Setya membantah membahas masalah saham.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 19 Nov 2015, 06:47 WIB
Diterbitkan 19 Nov 2015, 06:47 WIB
20151117- Ketua DPR Setya Novanto-Jakarta-Johan Tallo
Ketua DPR Setya Novanto memilih memercayakan penyelesaian masalah tentang pencatutan nama Presiden terkait perpanjangan kontrak Freeport ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Jakarta, Selasa (17/11/2015). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPR Setya Novanto mengakui bahwa dia telah mengajak pengusaha minyak Reza Chalid untuk bertemu Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. Saat itu adalah pertemuan ke dua Setya Novanto dengan bos perusahaan tambang itu.

"Pertemuan berikutnya itu waktu saya dengan teman saya itu Pak Rezha Chalid," kata Setya di kediamannya di Jakarta, Rabu 18 November 2015 malam.

Pertemuan kedua itu, kata dia, untuk membicarakan masalah rencana pengajuan gugatan albritase Internasional yang akan dilakukan Freeport kepada pemerintah Indonesia.

"Kita lihat ada sesuatu yang mempertanyakan hal-hal, masalah arbitrase ya. Padahal itu yang harus kita selesaikan. Ya sudah kita ketemu lagi deh," ujar dia.

Selain masalah albritase mereka juga bicara soal divestasi.

"Teman saya cerita-cerita itu yang berkaitan dengan masalah divestasi. Kalau akhirnya temen saya bisa berusaha, secara joke itu pengen tahu, saham Freeport itu divestasinya berapa? Jadi, dalam hal itu masih terpotong adalah itu nanti akan kita lihat, bahwa ada hal-hal yang memang dari pilihan itu kenapa ini tidak diambil?," kata dia.

Selain itu, Setya  juga mengatakan bahwa mereka memiliki power plan untuk Freeport. Namun, dia tak menjelaskan power plan apa yang Setya maksud.

"Saya bilang ada power plan, power plan itu kita bisa kerja sama. Padahal saya tahu, teman saya itu tidak ada power plan. Jadi, saya ingatnya itu bicara yang lain. Bahwa pembicaraan-pembicaraan itu penuh santai. Tapi, kecurigaan-kecurigaan teman saya itu sudah lebih tinggi," lanjut Setya.

Sehingga Setya membantah bahwa mereka membicarakan saham dengan Freeport.

"Jadi, enggak saham kan. Divestasi saja. Di pikirannya itu kan diberikan ke BUMD kan bisa. Jadi, sebenarnya di situ," tukas Setya. (Nil/Ali)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya