370 Rumah Rusak Akibat Rentetan Gempa di Halmahera Barat

Bahkan, kata dia, pada 20 November lalu terjadi gempa 130 kali dalam kurun 16 jam.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Nov 2015, 21:49 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2015, 21:49 WIB
20151111-Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, gempa yang mengguncang Halmahera Barat, Maluku Utara sejak 16 hingga 21 November 2015 telah merusak 370 rumah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa ini terjadi secara terus menerus, baik yang berasal dari jalur subduksi di laut maupun di kalur sesar di darat, dengan pusat gempa 61 km Timur Laut Ternate.

"Gempabumi yang mengguncang Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara sejak 16 hingga 21 November 2015 telah menyebabkan 370 rumah rusak," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/11/2015).

Bahkan, kata dia, pada 20 November lalu terjadi gempa 130 kali dalam kurun 16 jam. "Gempa yang ditimbulkan tidak besar (kurang dari 5 SR), namun guncangannya cukup kuat di Kecamatan Jailolo," lanjut Sutopo.

Selain menyebabkan kerusakan rumah, 1 orang juga mengalami luka ringan akibat tertimpa bangunan di Desa Guaeria. Kerusakan rumah terjadi di 2 desa yaitu Desa Bovanehena dan Desa Galala Kecamatan Jailolo.


"Kerusakan di Desa Bobanehena 276 Unit rumah rusak ringan (RR), 53 unit rumah rusak sedang (RS), 21 Unit rumah rusak berat (RB), 2 Unit masjid rusak sedang, 1 Unit Sekolah Dasar rusak sedang. Sedangkan di Ds. Galala 15 Unit rumah (RR), 5 Unit rumah (RB ), 1 Unit Musholah (RS), 1 rusas alan umum (RB).

Sutopo menjelaskan, BPBD bersama SKPD terkait telah ke lokasi kejadian untuk melakukan kaji cepat, serta penanganan sementara di lokasi terdampak. Bupati Halmahera Barat telah menetapkan SK Tanggap Darurat selama 14 hari, terhitung sejak 21 November 2015  hingga 6 Desember 2015.

"Kendala di lapangan adalah lokasi terdampak bencana cukup jauh dan aksesnya sulit dijangkau. Jumlah personel sangat terbatas. Kebutuhan mendesak adalah logistik berupa permakanan, dan bahan bangunan," kata dia.

Sementara di tempat lain, hujan deras telah menyebabkan longsor dan 2 orang tewas di Kelurahan Padang Sawah, Kecamatan Binjai, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat pada 21 November 2015 pukul 20.00 WIB.

"Longsor menimbun 1 rumah. Korban jiwa 2 orang tewas atas nama Saripati (35) dan Riski (8) dan 1 orang luka ringan atas nama Intan (6). BPBD Pasaman dibantu PMI dan Basarnas melakukan evakuasi korban dan membawa korban ke rumah sakit terdekat," pungkas Sutopo. (Rmn/Ado)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya