Ketum PGRI Ungkap Kecemasan Para Guru Selama Ini

Mereka menuntut janji Presiden Joko Widodo kepada para guru saat kampanye.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 13 Des 2015, 13:27 WIB
Diterbitkan 13 Des 2015, 13:27 WIB
Ucapan Hari Guru Bertengger di Puncak Trending Topic Twitter
Ini hari di mana orang-orang diajak untuk merenungi kembali jasa-jasa para guru.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PGRI Sulistiyo mengungkap kecemasan yang dirasakan para guru. Hal tersebut disampaikan dalam peringatan puncak Hari Guru ke-70 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Dia mengatakan, kecemasan paling besar adalah isu penghapusan tunjangan guru. Sulistiyo menyebut jika wacana itu terjadi maka tidak sesuai dengan janji kampanye Presiden Joko Widodo.

"Misalnya terhadap penghapusan tunjangan profesi guru. Tentu itu sangat meresahkan guru," ucap Sulistiyo di SUGBK di Jakarta, Minggu (13/12/2015).

"Saya jadi ingat saat sebelum pemilihan presiden, Pak Jokowi menyampaikan kepada saya guru tenang kalau Jokowi terpilih jadi Presiden tunjangam tak akan dihapuskan melainkan ditambah," ujar dia.

Oleh karena itu, Sulistiyo meminta agar Jokowi menepati janjinya. Tidak hanya soal tunjangan, dia memaparkan beberapa hal lain turut menyebabkan kecemasan guru. Salah satunya, Uji Kompetensi Guru (UKG).

"Banyaknya tugas tambahan (dalam UKG) membebani guru dalam menjalankan tugas utamanya yaitu kualifikasi akademik dan linearitas yang tidak sejalan dengan UUGD serta PP19/2009," kata Sulistiyo.

Untuk itu, kata dia, pihaknya telah menghimbau para guru agar membantu Bupati, Wali Kota, Gubernur dan Presiden untuk membangun bangsa.

"Tetapi kami menolak berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada guru, bahkan menyakiti guru," lanjut Sulistiyo.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya