Banjir di Bengkulu, Warga Mulai Diserang Gatal-gatal dan Demam

Banjir yang menggenangi 3 wilayah di Bengkulu juga merugikan warga karena unggas mereka terseret air.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 14 Des 2015, 16:34 WIB
Diterbitkan 14 Des 2015, 16:34 WIB
Banjir Bengkulu
Banjir di Bengkulu akibatkan warga terserang disre dan gatal-gatal (Foto: Yuliardi Hardjo Putra/Liputan6.com)

Liputan6.com, Bengkulu - Warga Bengkulu mulai terserang penyakit setelah banjir yang menyerang di 3 kelurahan. Mereka mulai merasakan gatal dan diare. Keluhan itu terutama dirasakan oleh anak-anak.

Menurut Nurhayani (60), salah seorang cucunya bahkan sudah diserang bintik merah pada beberapa bagian tubuhnya terutama pada kaki dan badan. Ini disebabkan air yang digunakan untuk mandi sudah tercemar berbagai macam kotoran dan bangkai hewan.

"Namanya anak-anak, mereka melihat air yang banyak langsung bermain di air, tetapi dampaknya sangat mengkhawatirkan, selain gatal, cucu saya juga sudah beberapa kali buang air besar, kemungkinan terkena diare," ungkap Nurhayani di Bengkulu, Senin (14/12/2015).

Sementara, Wakil Wali Kota Bengkulu Patriana Sosialinda mengaku sudah membentuk Satgas Banjir dan akan segera turun ke lapangan.


Bahkan pihaknya sudah menurunkan tim berjenjang mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) juga sudah diinstruksikan untuk segera mengambil langkah darurat.

"Satgas yang dibentuk berjenjang sudah turun ke lapangan sejak tadi malam, bahkan saya sendiri sudah datang dan melihat kondisi mereka," ujar Patriana.

Tak hanya berbahaya bagi kesehatan, banjir juga mengakibatkan warga mengalami kerugian materi. Ratusan unggas yang mereka miliki terseret arus air yang terjadi pada Senin malam. Saat itu adalah puncak arus air yang menggenangi kawasan Kelurahan Sukamerindu, Tanjung Agung dan Tanjung Jaya.

"Jumlahnya diperkirakan lebih dari 300 ekor, kami hanya bisa melihat bangkainya saja yang mengapung di air dan tersangkut di pintu air," ujar Anshori.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya