Luhut: Tidak Ada 'Perang Antar Geng' di Kasus Freeport

Sebelumnya Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, konflik Freeport sebetulnya hanya pertempuran dua geng besar.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 14 Des 2015, 18:57 WIB
Diterbitkan 14 Des 2015, 18:57 WIB
20151214- Luhut Panjaitan Jadi Saksi di MKD-Jakarta-Johan Tallo
Menkopolhukam Luhut Panjaitan menghadiri sidang etik MKD di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2015). Luhut akan memberikan kesaksian terkait kasus dugaan pencatutan nama presiden dan wapres dalam kasus Freeport. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan menepis adanya isu 'perang antar geng' dalam proses negosiasi perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia, yakni antara geng Luhut dan geng Jusuf Kalla.

"Enggak ada itu (perang). Wapres itu kan atasan saya. Tidak ada lah gitu-gituan (perang antar geng)," tegas Luhut di sela-sela sidang MKD di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/12/2014).

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, konflik Freeport yang di dalamnya berisi pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, memang sengaja dimunculkan agar publik mengetahui terjadinya kolusi dalam perpanjangan kontrak Freeport.



Dia menilai, perlu ada tindakan hukum tegas untuk menciptakan perbaikan ke depan. Bahkan menurut Rizal, semakin terbuka semakin bagus untuk publik mengetahui terkait polemik yang selama ini terjadi di Freeport.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said pada Senin, 16 November lalu melaporkan Ketua DPR Setya Novanto ke MKD DPR atas dugaan pelanggaran etika.

Sudirman melapor lantaran Setya diduga mencatut nama Presiden dan Wakil Presiden terkait perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia.

Dalam persidangan, Ketua DPR Setya Novanto membantah tudingan tersebut dengan menyatakan, perekaman yang dilakukan terhadapnya adalah tindakan ilegal. Dia mengaku tidak pernah bertemu Sudirman Said. Namun, dia mengaku pernah bertemu pejabat PT Freeport Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya