Jelang Natal, Penumpang Kereta Api Melonjak 2 Persen di Sumut

PT KAI juga menyiapkan material untuk siaga seperti struktur sementara pada titik yang dianggap rawan.

oleh Reza Efendi diperbarui 15 Des 2015, 09:40 WIB
Diterbitkan 15 Des 2015, 09:40 WIB
20151124-Penumpang Tetap Berjubel Meski Perjalanan KRL Alami Gangguan-Jakarta
Penumpang turun dari KRL commuter line Jakarta Kota-Bogor di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (24/11). Pohon tumbang di perlintasan KRL antara Citayam dan Bojonggede, membuat perjalanan kereta terganggu. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Medan - Menjelang Natal dan Tahun Baru lonjakan penumpang kereta api di Sumatera Utara mancapai 2 persen dari tahun sebelumnya.

"Kita perkirakan peningkatan volume penumpang di Sumut tahun ini 2 persen," kata Manager Humas PT KAI (Persero) Divre 1 Sumut, Rapino Situmorang, di Medan, Selasa (15/12/2015).

Dia menjelaskan, peningkatan penumpang kereta api sebanyak 2 persen itu dari 177.221 penumpang pada 2014, menjadi 180.720 pada 2015. Calon penumpang bisa melakukan pembelian tiket melalui contact center 121, kantor pos, website tiket.kereta-api.co.id dan berbagai channel resmi PT KAI lainnya.

Dari segi persiapan, Rapino mengungkapkan PT KAI telah menyiapkan 31 unit lokomotif. Untuk armada kereta telah disiapkan sebanyak 70 unit. PT KAI juga menyiapkan material untuk siaga seperti struktur sementara pada titik yang dianggap rawan. Serta mengadakan pemeriksaan ekstra seluruh jalur kereta api dan bantalan.

PT KAI juga telah menyiapkan 187 petugas yang bekerja sama dengan aparat keamanan di perlintasan-perlintasan sebidang. PT KAI mengimbau kepada para calon penumpang agar melakukan pencetakan di mesin cetak tiket mandiri yang tersedia di stasiun. Hal itu untuk menghindari hilangnya struk dan‎ antrean panjang.

"Tiket tidak mengalami perubahan selama masa angkutan libur Natal dan Tahun Baru. Kita harapkan calon penumpang menyiapkan kartu identitas asli untuk boarding di stasiun, dan tidak memakai perhiasan yang berlebihan agar terhindar dari tindakan kriminal," ujar Rapino.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya